Makalah tentang Motivasi (Teori, Fungsi, Macam-macam dan Bentuk-bentuk Motivasi dalam Belajar)
Mei 12, 2017
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
limpahan Rahmat, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca untuk meningkatkan kreativitas anak dalam proses belajar
mengajar.
Harapan
saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah
ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Wassalamualaikum
Wr. Wb.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Anak-anak sangat mudah mempelajari
sesuatu yang baru. Namun memotivasi mereka untuk tetap semangat dalam proses
pembelajaran bisa dicapai dengan menciptakan iklim lingkungan belajar yang
mendukung, dan guru idealnya mampu menjadi fasilisator dan bukan hanya penentu
aturan. Mengembangkan motivasi anak sejak dini merupakan tugas yang mudah tapi
sedikit rumit. Artinya tugas ini bisa berhasil diemban jika peserta didik
memang memiliki motivasi dari dalam yang kuat untuk mencapai motivasi dari luar
yang mampu yang mampu memotori anak untuk melakukan suatu aktivitas. Sedangkan
tugas ini bisa dikatakan sulit jika peserta didik tidak mampu menangkap makna
suatu aktifitas sehingga ia sulit menimbulkan motivasi dari dari dalam dirinya
sehingga berbagai bentuk tawaran dari luar yang bermaksud untuk mendorongnya
melakukan sesuatu belum tentu menarik perhatiannya.
Anak berkembang melalui tahap
perkembangan tertentu. Penting bagi orang tua dan untuk mengenal anak sesuai
dengan tahap perkembangan yang sedang dilampauinya, sehingga diharapkan orang
tua akan mampu menstimulasi dan memotivasi anak untuk ikut andil dan
berprestasi dibidang tertentu.
Motivasi adalah salah satu unsur
terpenting dalam proses belajar mengajar yang efektif. Siswa ingin belajar tentang apapun. Tetapi
bagaimana strategi guru memastikan setiap peserta didiknya agar semangat dalam belajar serta mengarahkan
upaya apa yang harus dilakukan saat peserta didiknya mengalami kesulitan.
B.
Rumusan
masalah
a.
Apa pengertian dari motivasi?
b.
Apa saja kebutuhan dan teori tentang
motivasi?
c.
Apa saja fungsi dari motivasi?
d.
Apa saja macam-macam motivasi belajar?
e.
apa saja bentuk-bentuk motivasi dalam
belajar?
C.
Tujuan
penulisan
a.
Mengetahui pengertian dari motivasi
b.
Mengetahui kebutuhan dan teori tentang
motivasi
c.
Mengetahui fungsi dari motivasi
d.
Mengetahui macam-macam motivasi belajar
e.
Mengetahui benyuk-bentuk motivasi dalam
belajar
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah salah satu unsur terpenting
dalam proses belajar mengajar yang efektif.
Sebagai salah satu komponen pembelajaran, motivasi merupakan satu hal
yang penting dalam proses belajar mengajar. Karena jika peserta didik
termotivasi maka otomatis tolak ukur semangat peserta didik akan
meningkat. Dalam hali ini bisa digaris
bawahi bahwa motivasi merupakan suatu perasaan ataupun subyek yang menyebabkan
anda melangkah, membuat anda semangat, dan menentukan kemana anda melangkah.
Banyak sekali, bahkan sudah umum orang
menyebut dengan “motiv” untuk menunjuk mengapa seseorang itu berbuat sesuatu. Kata “motiv” diartikan
sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. motiv
dapat dilakukan sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subyek untuk
melakukan aktivitas tertentu demi mencapai
tujuan. Menurut MC Donald, motivasi adalah perubahan energy dalam diri
seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan
tanggapan terhadap adanya tujuan.[1]
Dari pengertian yang dikemukakan oleh MC Donald mengandung tiga elemen penting:
1.
Bahwa motivasi mengawali terjadinya
perubahan energy pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan
membawa beberapa perubahan energy didalam system “neurophysiological” yang ada
pada organism manusia.
2.
Motivasi ditandai dengan munculnya
rasa?feeling, afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan
kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.
3.
Motivasi akan dirangsang karena adanya
tujuan. Jadi, motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu
aksi yakni tujuan.
B. Kubutuhan dan Teori tentang Motivasi
a.
Kebutuhan
Apa dorongan seseorang melakukan suatu aktifitas
? pertanyaan ini cukup mendasar untuk mengakaji soal teori tentang motivasi.
Dari pertanyaan itu kemudian memunculkan jawaban dengan adanya” biogenic
theories” dan “sociogenic theories”. Biogenic theories menyangkut proses
biologis lebih menekankan pada mikanisme
pembawaan biologis seperti insting dan kebutuhan-kebutuhan biologis
sedangkan sociogenic thioriyes lebih menekankan adanya pengaruh kebudayaan atau
kehidupan masyarakat dari dua pandangan itu dalam perkembangannya akan menyangkut persoalan-persoalan insting
fisiologis, psikologis dan pola-pola kebudayaan.[2]
Menurut morgan dan di tulis kembali oleh s.
nasution manusia hidup dengan memiliki
berbagai kebutuhan :
1.
Kebutuhan untuk berbuat sesuatu untuk
suatu aktivitas.
2.
Kebutuhan untuk menyenangkan orang lain
3.
Kebutuhan untuk mencapai hasil
4.
Kebutuhan untuk mengatasi kesulitan
b.
Teori motivasi
1.
Teori insting
Menurut teori ini tindakan setiap
manusia diasumsikan seperti tingkah jenis binatang. Tindakan manusia itu
dikatakan selalu berkait dengan instingatau pembawaan.
2.
Teori fisiologis
Teori ini juga disebut “behavior
theories”. Menurut teori ini semua tindakan manusia berakar pada usaha memenuhi
kepuasan dan kebutuhan organic atau kebutuhan untuk kepentingan fisik.
3.
Teori psikoanalitik
Teori
ini mirip dengan teori insting, tetapi lebih ditekankan pada unsure-unsur
kejiwaan yang ada pada diri manusia. Bahwa setiap tindakan manusia karena
adanya unsure pribadi manusia yakni, ide dan ego.[3]
C. Fungsi Motivasi dalam Belajar
1.
Mendorong peserta didik untuk melakukan
sesuatu, jadi motivasi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energy.
Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan
dikerjakan.
2.
Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah
tujuan yang hendak di capai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan
kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
3.
Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan
perbuatan-oerbuatan yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan,
dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut.
D. Macam-Macam Motivasi
Berbicara
tentang macam atau jenis motivasi ini, dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.
Dengan demikian, motivasi dapat diklarisifikasikan sebagai berikut:
1.
Motivasi dipandang dari dasar pembentukannya.
a.
Motivasi bawaan.
Yang
dimaksud dengan motivasi bawaan adalah motivasi yang dibawa sejak lahir.
Misalnya dorongan untuk makan, minum, dll.
b.
Motivasi yang dipelajari
Motivasi
ini timbul karena dipelajari. Contoh dorongan untuk belajar ilmu pengetahuan.
2.
Motivasi jasmaniah dan rohaniyah
Yang
termasuk motivasi jasmaniyah ialah motivasi yang berkorelasi dengan jasmani seperti
: Refleks, insting otomatis, nafsu. Sedangkan yang termasuk motivasi rohaniyah
ialah motivasi yang berkorelasi dengan hati, perasaan atau rohani seperti
kemauan dan keinginan.
3.
Motivasi intrinsik dan ekstrinsik
a.
Motivasi instrinsik adalah motif-motif
yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena
dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
b.
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif
yang aktif dan berfungsi karena adanya perangsangan dari luar.
E. Bentuk-Bentuk Motivasi di Sekolah
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan
motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah.
1.
Memberi angka
Angka
dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya.
2.
Hadiah
Hadiah
dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian.
3.
Saingan/kompetesi.
Saingan/kompetesi
dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa.
4.
Ego-involvement.
Ego-involvement
adalah menumbuhkan kesadaran kepada
siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan
sehingga bekerja keras dengan
mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup
penting.
5.
Member ulangan.
Para
siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan adanya ulangan.
6.
Mengetahuhi hasil.
Dengan
mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan,akan mendorong siswa
untuk lebih giat belajar.
7.
Pujian.
Apabila
ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu di
berikan pujian. Pujian ini adalah berbentuk inforcement
yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik.
8.
Hukuman.
Hukuman
sebagai inforcement yang negative tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak
bias menjadi alat motivasi.
9.
Hasrat untuk belajar.
Hasrat
untuk belajar,berarti ada unsur kesengajaan ,ada maksud untuk belajar.
10.
Minat.
Proses
belajar itu akan berjalan lancer kalau disertai minat. Mengenai minat ini
antara lain dapat dibangkitkan dengen cara-cara sebagai berikut:
a.
Membangkitkan adanya suatu kebutuhan
b.
Menghubungkan dengan persoalan
pengalaman yang lampau
c.
Memberi kesempatan untuk mendapatkan
hasil yang baik
d.
Menggunakan sebagai macam bentuk
mengajar
11.
Tujuan yang diakui
Rumusan
tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, merupakan alat motivasi yang
sangat penting. Karena tanpa ada tujuan yang diakui oleh dirinya maka dirinya
seperti tidak termotivasi. Karena setiap perbuatan pasti membutuhkan tujuan.[4]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
motivasi
merupakan suatu perasaan ataupun subyek yang menyebabkan anda melangkah,
membuat anda semangat, dan menentukan kemana anda melangkah serta menumbuhkan
rasa mood dalam diri kita.
DAFTAR
PUSTAKA
Sadirman,
interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta; rajawali pers, 2011
Boeree,
George, general pshycology(psikologi kepribadian, persepsi, kognisi, emosi dan
prilaku). Yogyakarta: prismashopee, 2012
[1] Sadirman
AM,
interaksi dan motivasi belajar mengajar.( Jakarta; rajawali
pers, 2011) hlm. 73
[2] Boeree,
George, general pshycology(psikologi
kepribadian, persepsi, kognisi, emosi dan prilaku). (Yogyakarta:
prismashopee, 2012) hlm. 99
[3]
Ibid, hlm. 76
[4]
Ibid, hlm76-86