Makalah Media Pembelajaran yang Berbasis IT, Karakteristik dan Keuntungan serta Kurikulum Pembelajaran yang Bebasis IT
Mei 09, 2017
Teknologi
pendidikan sebagai bagian integral dari kegiatan pendidikan memerlukan upaya
manusia (guru dan tenaga kependidikan atau sekelompok profesional lainnya) yang
bersifat menyeluruh. Karena dia hanya merupakan bagian dari upaya pendidikan,
berarti upaya memanfaatkan media teknologi pendidikan dan mengkaji kegiatan mengajar
dan belajar berdasarkan pendekatan teknologis memerlukan keterampilan
tersendiri. Upaya pendidikan diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan yang
bermutu secara kuantitatif, ini bukanlah aktifitas sederhana. Salah satu upaya
yang mungkin dilakukan adalah dengan jalan memanfaatkan teknologi pendidikan
dalam rangka efektifitas dan efesiensi manajemen pendidikan. Commission On Instructional Technology (1972)
mengidentifikasi beberapa keuntungan pemanfaatan teknologi. Adapun beberapa
keuntungan dimaksud adalah seperti tersebut di bawah ini.
Untuk penjelasan lebih lanjut, silahkan baca makalah dibawah.
Dan untuk medapatkan makalah dibawah, hubungi admin di nomor layanan. Terima kasih!
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi informasi menuntut pergeseran paradigma
pembeljaran konvensional menuju pembelajaran berbasis teknologi (education based tecnology). Dalam
pembelajaran konvenional, sumber utama pengetahuan adalah guru. Guru dianggap
serba tahu atas semua pengetahuan dan siswa adalah mahluk yang tidak tahu
apa-apa. Sehingga, apa yang dikatakan oleh guru adalah benar adanya. Sedangkan
dalam pembelajaran berbasis teknologi, guru bukanlah sumber utama pengetahuan.
Sekarang ini, peserta didik dapat dengan muadah mengakses ilmu pengetahuan dari
media internet ataupun media teknologi yang lain.[1]
Dewasa
ini komputer memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam bidang pendidikan dan
latihan. Komputer berperan sebagai manajer dalam proses pembelajaran yang
dikenal dengan nama Computer-Managed
Intruction (CMI). Ada pula peran
komputer sebagai pembantu tambahan dalam belajar; pemanfaatannya meliputi
penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan, atau kedu-duanya. Modus ini
dikenal sebagai Computer-Assisted
Instruction (CAI). CAI mendukung
pembelajaran dan pelatihan akan tetapi ia bukanlah penyampai utama materi
pelajaran. Komputer dapat menyajikan informasi dan tahapan pembelajaran lainnya
disampaikan bukan dengn media komputer.[2] Adapun
macam-macam lainnya yang dapat menunjang pembelajaran seperti proyektor, audio
dan lain sebagainya.
Dalam
pembelajaran tentunya ada kurikulum yang berbasis teknologi, dalam hal ini
tentunya akan membantu siswa lebih memahami materi dengan mudah karena adanya
teknologi.
Sejalan
dengan kamajuan teknologi, media pembelajaran yang berbasis Teknologi Informasi
Dan Komonikasi (TIK) berkembang dan menjadi bagian yang turut mengubah wajah
proses pembalajaran yang dilakukan di berbagai lembaga pendidikan. TIK memeng
telah mengubah banyak hal dalam praktik kehidupan. Mulai dari cara berkomonikasi
sampai dengan cara berbelanja dan berhubungan dengan bank. Dunia pendidikan pun
mengalami perubahan akibat perkembangan.[3]
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
saja media pembelajaran yang berbasis IT?
2. Bagaimana
karakteristik dari media pembelajaran yang berbasis IT?
3. Bagaimana
keuntungan dari pemanfaatan media pembelaran yang berbasis IT?
4. Bagaimana
kurikulum pembelajaran yang bebrbasis IT?
C.
Tujuan
1. Mengetahui
media pembelajaran yang berbasis IT.
2. Mengetahui
karakteristik dari media pembelajaran yang berbasis IT.
3. Mengetahui
keuntungan dari pemanfaatan media pembelaran yang berbasis IT.
4. Kurikulum
pembelajaran yang bebrbasis IT.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Media
Pembelajaran Yang Berbasis IT
1. OVERHEAD
PROJEKTOR
Dalam kelompok
peralatan proyeksi, OHP adalah peralatan yang paling sederhana. Karena
peralatan ini hanya menggunakan sistem optik (lensa-lensa) dan elektrik (kipas
pendingin dan lampu proyektor). Overhead projector berfungsi untuk memproyeksikan
(menyajikan) transparansi.
2. MICROFORM
READER
Microform
reader ini adalah peralatan untuk memnaca
bahan-bahan yang disimpan (dicetak) pada film dalam bentuk (ukuran) mikro. Ada
dua bentuk film yang digunakan, yaitu berbentuk gulungan (roll) disebut ‘micro
film’ (ukuran yang umum dipergunakan ialah film 16 mm dan 35 mm). Ada pula yang
berbentuk lembaran disebut ‘microfiche’.[4]
3. KOMPUTER
Teknologi berbasis
komputer merupakan cara menghsailkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan
sumber-sumber yang berbasis mikro-prosesor. Perbedaan antara media yang
dihasilkan oleh teknologi berbasis komputer dengan yang dihasilkan dari dua
teknologi lainnya adalah karena informasi/ materi disimpan dalam bentuk
digital, bukan dalam bentuk cetakan atau visual. Pada dasarnya teknologi
berbasis komputer menggunakan layar kaca untuk menyajikan informasi kepada
siswa. Berbagai jenis aplikasi teknologi bebasis komputer dalam pengajaran umumnya
dikenal sebagai computer-assisted instruction (pengajaran dengan bantuan
komputer). Aplikasi tersebut apabila dilihat dari cara penyajian dan tujuan
yang ingin dicapai meliputi tutorial (penyajian materi pelajaran secara bertahap),
drills and practice (latihan untuk membantu siswa mengusai materi yang telah
dipelajari sebelumnya), permainan dan simulasi (latihan mengaplikasikan pengetahuan
dan keterampilan yang baru dipelajari), dan basis data (sumber yang dapat
membantu siswa menambah informasi dan pengetahuannya sesuai dengan keinginan
masing-masing).
4. TEKNOLOGI
CETAK
Teknologi cetak adalah
cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan materi
visual statis terutama melalui proses percetakan mekanis atau fotografis.
Kelompok media hasil teknologi cetak meliputi teks, grafik, foto atau
representasi fotodrafik dan reproduksi. Materi cetak dan visual merupakan dasar
pengembangan dan penggunaan kebanyakan materi pengajaran lainnya. Teknologi ini
menghasilkan materi dalam bentuk salinan tercetak. Dua komponen pokok teknologi
ini adalah materi teks verbal dan materi visual yang dikembangkan berdasarkan
teori yang berkaitan dengan persepsi visual, membaca, memproses informasi, dan
teori belajar.
5. AUDIO
VISUAL
Teknologi berbasis
audio visual cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan
mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan
visual. Pengajaran melalui audio visual jelas bercirikan pemakaian perangkat
keras selama proses belajar, seperti proyektor film, tape recorder, dan
proyektor visual yang lebar. Jadi, pengajaran melalui audio visual adalah
produksi dan penggunaan materi yang penyerapannya melalui pandangan dan
pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung kepada pemahaman kata atau
smbol-simbol yang serupa.[5]
6. FILM
DAN VIDEO
Film atau gambar hidup
merupakan gambar-gambar dalam frame di mana frame demi frame diproyeksikan
melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu
hidup. Film bergerak dengan cepat dan bergantian sehingga memberikan visual
yang kontinu. Sama halnya dengan film, video dapat menggambarkan suatu obyek
yang bergerak bersama-sama dengan suatu alamiah atau suara yang sesuai.
Kemampuan film dan video melukiskan gambar hidup dan suara memberinya daya
tarik tersendiri. Kedua jenis media ini pada umumnya digunakan untuk
tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi, dan pendidikan. Mereka dapat menyajikan
informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan
keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap.
7. TELEVISI
Televisi adalah sistem
elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui
kabel atau ruang. Sistem ini menggunakan
peralatan yang mengubah cahaya dan suara ke dalam gelombang elektrik dan
mengkonversinya kembali ke dalam cahaya yang dapat dilihat dan suara yang dapat
didengar. Dewasa ini televisi yang dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan
dengan mudah dapat dijangkau melalui siaran dari udara ke udara dan dapat
dihubungkan melalui satelit.
Televisi pendidikan
adalah penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai tujan
pengajarantertentu tanpa melihat siapa yang menyiarkannya. Televisi pendidikan
tidak sekedar menghibur tetapi yang lebih penting adalah mendidik.
Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa siswa yang belajar melalui program televisi untuk berbagai
mata pelajaran dapat menguasai mata pelajaran tersebut sama seperti mereka yang
mempelajarinya melalui tatap muka dengan guru kelas.[6]
B.
Karakteristik
Dari Media Pembelajaran Yang Berbasis IT
Upaya
yang dilakukan dalam rangka memenuhi tuntutan itu adalah dengan jalan
memanfaatkan teknologi pendidikan atau mengelola pendidikan, khususnya proses
belajar melalui pendekatan teknologis. Teknologi pendidikan memiliki
karakteristik tertentu yang sangat relavan bagi kepentingan pendidikan.
Teknologi pendidikan memungkinkan adanya,
1. Penyebaran
informasi secara luas, merata, ceoat, seragam dan terintegrasi, sehingga dengan
demikian pesan dapat disampaikan sesuai dengan isi yang dimaksud,
2. Teknologi
pendidikan dapat menyajikan materi secara logis, ilmiah dan sistematis serta
mampu melengkapi, menunjang, memperjelas konsep-konsep, prinsip-prinsip atau
proposi materi pelajaran,
3. Teknonologi
pendidikan menjadi partner guru dalam rangka mewujudkan proses belajar mengajar
yang efektif, efesien dan produktif sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan anak
didik,
4. Teknologi
pendidikan dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar, dapat menyajikan materi
secara lebih menarik, lebih-lebih jika disertai dengan kemampuan
memanfaatkannya.[7]
C.
Keuntungan
Dari Pemanfaatan Media Pembelaran Yang Berbasis
IT Teknologi pendidikan sebagai
bagian integral dari kegiatan pendidikan memerlukan upaya manusia (guru dan
tenaga kependidikan atau sekelompok profesional lainnya) yang bersifat
menyeluruh. Karena dia hanya merupakan bagian dari upaya pendidikan, berarti
upaya memanfaatkan media teknologi pendidikan dan mengkaji kegiatan mengajar
dan belajar berdasarkan pendekatan teknologis memerlukan keterampilan
tersendiri. Upaya pendidikan diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan yang
bermutu secara kuantitatif, ini bukanlah aktifitas sederhana. Salah satu upaya
yang mungkin dilakukan adalah dengan jalan memanfaatkan teknologi pendidikan
dalam rangka efektifitas dan efesiensi manajemen pendidikan. Commission On Instructional Technology (1972)
mengidentifikasi beberapa keuntungan pemanfaatan teknologi. Adapun beberapa
keuntungan dimaksud adalah seperti tersebut di bawah ini.
1. Media
teknologi pendidikan membuat pendidikan lebih produktif. Media teknologi
pendidikan telah menunjukkan kemampuannya dalam meningkatkan ‘rate’ belajar. Dia meningkatkan bagi
guru untuk memanfaatkan waktu secara efektif dan efesiensi, dapat menjauhkan hal-hal
yang sebenarnya tidak perlu, yang kurang menunjang, seperti tugas-tugas
administratif atau pekerjaan rutin yang berlebihan dalam rangka tranformasi
informasi.
2. Media
teknologi pendidikan menunjang pengajaran individual, atau dengan kata lain
memungkinkan penerapan individual, atau dengan kata lain memungkinkan penerapan
individualisasi dalam kegiatan pengajaran. Teknologi pendidikan dapat
diterapkan melalui berbagai cara dalam rangka belajar. Kombinasi integratif
antara guru, siswa, materi, ruang dan waktu dapat membuat belajar berada dalam
kondisi sebenarnya. Teknologi pendidikan memungkinkan siswa untuk dapat
menemukan arah diri menurut kemampuan yang ia miliki.
3. Media
teknologi pendidikan membuat kegiatan pengajaran lebih ilmiah (scientific). Teknologi pendidikan
memmungkinkan guru dan siswa menciptakan rangkaian kerja yang sesuai dengan
tujan belajar mengajar, memberi kemudahan kepada anak untuk mengetahui apa yang
sebenarnya harus ia pahami. Penelitian, dalam bentuk yang paling sederhana
sekalipun, sangat penting untuk mereinforcement
kegiatan belajar, asalkan ia ditempatkan pada bagian yang integral. Teknologi
pendidikan memiliki fungsi tertentu tidak hanya sekedar ‘guide’ penelitian
untuk menjawab sejumlah pertanyaan, akan tetapi menganggap penelitian satu
tahapan yang harus dicapai oleh lembaga pendidikan (sekolah).
4. Media
teknologi pendidikan dapat membuat pengajaran lebih ‘powerful’. Kontak-komonikasi antar-individu yang ditunjang oleh
teknologi dapat memberi nilai tambah (added
values) dan kemampuan komonikasi tertentu. Media teknologi dapat
menimbulkan suatu objek tak terwujud ke dalam realita atau mendekati realita,
memberi kemantapan dan percepata pemahaman siswa, menata waktu secara efektir
dan efesien, mereduksi ukuran-ukuran suatu objek atau menyederhanakan suatu
peristiwa tertentu.
5. Media
teknologi pendidikan dapat membuat kegiatan belajar mengajar lebih ‘immediate’.
Teknologi pendidikan dilukiskan sebagai jembatan antara dunia luar (world outside) dengan dunia dalam (world inside) sekolah. Melalui televisi,
film dan media lainnya, kurikulum dapat digarap secara dinamis. Pengetahuan dan
realitas mudah didapat, demikian juga pemahaman terhadap berbagai materi
pelajaran. Teknologi pengajaran (instructional
teaching) yang diterapkan secara sistematis sesuai dengan realita yang ada
dapat membuat aktivitas belajar memperoleh hasil langsung dan ‘rute’
pengetahuan dan pengalaman siswa menjadi lebih berarti (meaningful).
6. Media
teknologi pendidikan dapat membuat percepatan pendidikan lebih ‘equal’. Equal acces untuk memperkaya kegiatan pendidikan yang tidak mungkin
ada tanpa sumber-sumber teknologi. Melalui televisi kita dapat menyaksikan
seorang bintang film yang ada di “seberang sana”, atau menyaksikan depat tv
antara Reagan dan Mondale.[8]
D.
Kurikulum
Pembelajaran Yang Berbasis IT.
Teknologi dalam perspektif kurikulum
difokuskan kepada efektivitas program, metode, dan bahan-bahan yang dianggap
dapat mempercepat tujuan. Perspektif teknologi lebih banyak dimanfaatkan pada
berbagai konteks, misalnya dalam program pelatihan di lapangan industri dan
militer. Desain sistem instruksional menekankan kepada pencapaian tujuan yang
mudah diukur, aktivitas dan tes, serta pengembangan bahan-bahan ajar.
Teknologi memengaruhi kurikulum dapat
dilihat dari dua sisi, yaitu sisi penerapan hasil-hasil teknologi dan penerapan
teknologi sebagai suatu sistem atau teori.
Sisi pertama yang berhubungan dengan
penerapan teknologi adalah perencanaan yang sistematis dengan menggunakan media
atau alat dalam kegiatan pembelajaran. Pengguanaan dan pemanfaatan alat
tersebut semata-mata untuk meningkatkan efektivitas dan efesiensi pembelajaran.
Dengan penerapan hasil-hasil teknologi sebagai alat, diamsusikan pembelajaran
akan akan lebih berhasil secara efektif dan efesien. Contoh penerapan
hasil-hasil teknologi itu diantaranya adalah pembelajaran dengan bantuan
komputer (computer-assisted instruction), pengajaran melalui radio, film video,
dan lain sebagainya.
Teknologi sebagai suatu sistem,
menekankan kepada penyusunan program pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
sistem yang ditandai dengan perumusan tujuan khusus sebagai tujuan tingkah laku
yang harus dicapai. Selanjutnya keberhasilan pembelajaran itu diukur dari
sejauh mana siswa dapat menguasai atau mencapai tujuan khusus tersebut. Jadi
dengan demikian penerapan teknologi sistem itu tidak ditentukan oleh penerapan
hasil-hasil teknologi akan tetapi bagaimana merancang implementasi kurikulum
dengan pendekatan sistem.[9]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Media
pemeblajaran yang berbasis IT antara lain, Komputer, Overhead Projektor,
Microform Reader, Teknologi Cetak, Audio Visual, Film Dan Video, Televisi.
Teknologi
pendidikan memiliki karakteristik tertentu yang sangat relavan bagi kepentingan
pendidikan. Teknologi pendidikan memungkinkan adanya, penyebaran informasi
secara luas, merata, ceoat, seragam dan terintegrasi, dapat menyajikan materi
secara logis, ilmiah dan sistematis, menjadi partner guru, dapat dimanfaatkan
sebagai sumber belajar.
Beberapa
keuntungan pemanfaatan teknologi, Media teknologi pendidikan membuat pendidikan
lebih produktif. Media teknologi pendidikan menunjang pengajaran individual.
Media teknologi pendidikan membuat kegiatan pengajaran lebih ilmiah
(scientific). Media teknologi pendidikan dapat membuat pengajaran lebih
‘powerful’. Media teknologi pendidikan dapat membuat kegiatan belajar mengajar
lebih ‘immediate’. Media teknologi pendidikan dapat membuat percepatan
pendidikan lebih ‘equal’.
Teknologi
memengaruhi kurikulum dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sisi penerapan
hasil-hasil teknologi dan penerapan teknologi sebagai suatu sistem atau teori.
B.
Saran
Dengan adanya makalah ini kami berharap agar makalah ini bermanfaat
bagi pembaca serta dapat dijadikan acuan mengenai pembahasan-pembahasan yang
terdapat di dalamnya. Makalah ini kami buat dengan basmalah sebagai pemulanya
dan hamdalah sebagai pamungkasnya. Jika pembaca menemukan kesalahan-kesalahan
dalam penulisan, kami mohon maaf karena kami masih dalam tahap pembelajaran.
Semoga kita semua mendapat hal positif dalam makalah ini. Amin.
DAFTAR RUJUKAN
Arifin,
Zainal Dan Adhi Setiyawan. Pengembangan Pembelajaran
Aktif Dengan ICT. Yogyakarta: PT Skripta Media Creative, 2012.
Arsyad,
Azhar. Media Pengajaran. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada, 1997.
Arsyad,
Azhar. Media Pengajaran Edisi Revisi.
Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2013.
Danim,
Sudarwan. Media Komonikasi Pendidikan.
Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012.
Iriantara,
Yosal. Komonikasi Pembelajaran:
Interaksi, Komonikatif Dan Edukatif Dalam Kelas. Bandung: Simbiosa Rakatama
Media, 2014.
Sanjaya,
Wina. Pembelajaran Dalam Implementasi
Kurikulum Berbasisi Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005.
---------.
Media Pendidikan: Pengertian,
Pengembangan, Dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012
[1] ---------. Media Pendidikan:
Pengertian, Pengembangan, Dan Pemanfaatannya (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2012), hlm. 87.
[2] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran
Edisi Revisi (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013), hlm. 93.
[3] Yosal Iriantara, Komonikasi
Pembelajaran: Interaksi Komonikatif Dan Edukatif Di Dalam Kelas (Bandung:
Simbiosa Rekatama Media, 2014), hlm. 192.
[4] ---------. Media Pendidikan:
Pengertian, Pengembangan, Dan Pemanfaatannya (Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada, 2012), hlm. 208 dan 212.
[5] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran
Edisi Revisi (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013), hlm. 29-31.
[6] Ibid. 48 dan 50.
[7] Sudarwan Danim, Media Komonikasi
Pendidikan (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), hlm. 3.
[8] Sudarwan Danim, Media Komonikasi
Pendidikan (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), hlm. 10.
[9] Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam
Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2005), hlm. 48.