Makalah Media Pembelajaran yang Berbasis IT, Karakteristik dan Keuntungan serta Kurikulum Pembelajaran yang Bebasis IT

Teknologi pendidikan sebagai bagian integral dari kegiatan pendidikan memerlukan upaya manusia (guru dan tenaga kependidikan atau sekelompok profesional lainnya) yang bersifat menyeluruh. Karena dia hanya merupakan bagian dari upaya pendidikan, berarti upaya memanfaatkan media teknologi pendidikan dan mengkaji kegiatan mengajar dan belajar berdasarkan pendekatan teknologis memerlukan keterampilan tersendiri. Upaya pendidikan diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan yang bermutu secara kuantitatif, ini bukanlah aktifitas sederhana. Salah satu upaya yang mungkin dilakukan adalah dengan jalan memanfaatkan teknologi pendidikan dalam rangka efektifitas dan efesiensi manajemen pendidikan. Commission On Instructional Technology (1972) mengidentifikasi beberapa keuntungan pemanfaatan teknologi. Adapun beberapa keuntungan dimaksud adalah seperti tersebut di bawah ini.
Untuk penjelasan lebih lanjut, silahkan baca makalah dibawah. Dan untuk medapatkan makalah dibawah, hubungi admin di nomor layanan. Terima kasih!

BAB I
PENDAHULUAN

     A.    Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi menuntut pergeseran paradigma pembeljaran konvensional menuju pembelajaran berbasis teknologi (education based tecnology). Dalam pembelajaran konvenional, sumber utama pengetahuan adalah guru. Guru dianggap serba tahu atas semua pengetahuan dan siswa adalah mahluk yang tidak tahu apa-apa. Sehingga, apa yang dikatakan oleh guru adalah benar adanya. Sedangkan dalam pembelajaran berbasis teknologi, guru bukanlah sumber utama pengetahuan. Sekarang ini, peserta didik dapat dengan muadah mengakses ilmu pengetahuan dari media internet ataupun media teknologi yang lain.[1]
Dewasa ini komputer memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam bidang pendidikan dan latihan. Komputer berperan sebagai manajer dalam proses pembelajaran yang dikenal dengan nama Computer-Managed Intruction (CMI). Ada pula peran komputer sebagai pembantu tambahan dalam belajar; pemanfaatannya meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan, atau kedu-duanya. Modus ini dikenal sebagai Computer-Assisted Instruction (CAI). CAI mendukung pembelajaran dan pelatihan akan tetapi ia bukanlah penyampai utama materi pelajaran. Komputer dapat menyajikan informasi dan tahapan pembelajaran lainnya disampaikan bukan dengn media komputer.[2] Adapun macam-macam lainnya yang dapat menunjang pembelajaran seperti proyektor, audio dan lain sebagainya.
Dalam pembelajaran tentunya ada kurikulum yang berbasis teknologi, dalam hal ini tentunya akan membantu siswa lebih memahami materi dengan mudah karena adanya teknologi.
Sejalan dengan kamajuan teknologi, media pembelajaran yang berbasis Teknologi Informasi Dan Komonikasi (TIK) berkembang dan menjadi bagian yang turut mengubah wajah proses pembalajaran yang dilakukan di berbagai lembaga pendidikan. TIK memeng telah mengubah banyak hal dalam praktik kehidupan. Mulai dari cara berkomonikasi sampai dengan cara berbelanja dan berhubungan dengan bank. Dunia pendidikan pun mengalami perubahan akibat perkembangan.[3]
     B.     Rumusan Masalah
1.      Apa saja media pembelajaran yang berbasis IT?
2.      Bagaimana karakteristik dari media pembelajaran yang berbasis IT?
3.      Bagaimana keuntungan dari pemanfaatan media pembelaran yang berbasis IT?
4.      Bagaimana kurikulum pembelajaran yang bebrbasis IT?
    C.    Tujuan
1.      Mengetahui media pembelajaran yang berbasis IT.
2.      Mengetahui karakteristik dari media pembelajaran yang berbasis IT.
3.      Mengetahui keuntungan dari pemanfaatan media pembelaran yang berbasis IT. 
4.      Kurikulum pembelajaran yang bebrbasis IT.






BAB II
PEMBAHASAN
    
      A.    Media Pembelajaran Yang Berbasis IT
1.      OVERHEAD PROJEKTOR
Dalam kelompok peralatan proyeksi, OHP adalah peralatan yang paling sederhana. Karena peralatan ini hanya menggunakan sistem optik (lensa-lensa) dan elektrik (kipas pendingin dan lampu proyektor). Overhead projector berfungsi untuk memproyeksikan (menyajikan) transparansi.
2.      MICROFORM READER
Microform reader ini adalah peralatan untuk memnaca bahan-bahan yang disimpan (dicetak) pada film dalam bentuk (ukuran) mikro. Ada dua bentuk film yang digunakan, yaitu berbentuk gulungan (roll) disebut ‘micro film’ (ukuran yang umum dipergunakan ialah film 16 mm dan 35 mm). Ada pula yang berbentuk lembaran disebut ‘microfiche’.[4]
3.      KOMPUTER
Teknologi berbasis komputer merupakan cara menghsailkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis mikro-prosesor. Perbedaan antara media yang dihasilkan oleh teknologi berbasis komputer dengan yang dihasilkan dari dua teknologi lainnya adalah karena informasi/ materi disimpan dalam bentuk digital, bukan dalam bentuk cetakan atau visual. Pada dasarnya teknologi berbasis komputer menggunakan layar kaca untuk menyajikan informasi kepada siswa. Berbagai jenis aplikasi teknologi bebasis          komputer dalam pengajaran umumnya dikenal sebagai computer-assisted instruction (pengajaran dengan bantuan komputer). Aplikasi tersebut apabila dilihat dari cara penyajian dan tujuan yang ingin dicapai meliputi tutorial (penyajian materi pelajaran secara bertahap), drills and practice (latihan untuk membantu siswa mengusai materi yang telah dipelajari sebelumnya), permainan dan simulasi (latihan mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang baru dipelajari), dan basis data (sumber yang dapat membantu siswa menambah informasi dan pengetahuannya sesuai dengan keinginan masing-masing).
4.      TEKNOLOGI CETAK
Teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statis terutama melalui proses percetakan mekanis atau fotografis. Kelompok media hasil teknologi cetak meliputi teks, grafik, foto atau representasi fotodrafik dan reproduksi. Materi cetak dan visual merupakan dasar pengembangan dan penggunaan kebanyakan materi pengajaran lainnya. Teknologi ini menghasilkan materi dalam bentuk salinan tercetak. Dua komponen pokok teknologi ini adalah materi teks verbal dan materi visual yang dikembangkan berdasarkan teori yang berkaitan dengan persepsi visual, membaca, memproses informasi, dan teori belajar.
5.      AUDIO VISUAL
Teknologi berbasis audio visual cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Pengajaran melalui audio visual jelas bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses belajar, seperti proyektor film, tape recorder, dan proyektor visual yang lebar. Jadi, pengajaran melalui audio visual adalah produksi dan penggunaan materi yang penyerapannya melalui pandangan dan pendengaran serta tidak seluruhnya tergantung kepada pemahaman kata atau smbol-simbol yang serupa.[5]

6.      FILM DAN VIDEO
Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame di mana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup. Film bergerak dengan cepat dan bergantian sehingga memberikan visual yang kontinu. Sama halnya dengan film, video dapat menggambarkan suatu obyek yang bergerak bersama-sama dengan suatu alamiah atau suara yang sesuai. Kemampuan film dan video melukiskan gambar hidup dan suara memberinya daya tarik tersendiri. Kedua jenis media ini pada umumnya digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi, dan pendidikan. Mereka dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu, dan mempengaruhi sikap.
7.      TELEVISI
Televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan gambar hidup bersama suara melalui kabel atau ruang. Sistem ini  menggunakan peralatan yang mengubah cahaya dan suara ke dalam gelombang elektrik dan mengkonversinya kembali ke dalam cahaya yang dapat dilihat dan suara yang dapat didengar. Dewasa ini televisi yang dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan dengan mudah dapat dijangkau melalui siaran dari udara ke udara dan dapat dihubungkan melalui satelit.
Televisi pendidikan adalah penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai tujan pengajarantertentu tanpa melihat siapa yang menyiarkannya. Televisi pendidikan tidak sekedar menghibur tetapi yang lebih penting adalah mendidik.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa siswa yang belajar melalui program televisi untuk berbagai mata pelajaran dapat menguasai mata pelajaran tersebut sama seperti mereka yang mempelajarinya melalui tatap muka dengan guru kelas.[6]

     B.     Karakteristik Dari Media Pembelajaran Yang Berbasis IT
Upaya yang dilakukan dalam rangka memenuhi tuntutan itu adalah dengan jalan memanfaatkan teknologi pendidikan atau mengelola pendidikan, khususnya proses belajar melalui pendekatan teknologis. Teknologi pendidikan memiliki karakteristik tertentu yang sangat relavan bagi kepentingan pendidikan. Teknologi pendidikan memungkinkan adanya,
1.      Penyebaran informasi secara luas, merata, ceoat, seragam dan terintegrasi, sehingga dengan demikian pesan dapat disampaikan sesuai dengan isi yang dimaksud,
2.      Teknologi pendidikan dapat menyajikan materi secara logis, ilmiah dan sistematis serta mampu melengkapi, menunjang, memperjelas konsep-konsep, prinsip-prinsip atau proposi materi pelajaran,
3.      Teknonologi pendidikan menjadi partner guru dalam rangka mewujudkan proses belajar mengajar yang efektif, efesien dan produktif sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan anak didik,
4.      Teknologi pendidikan dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar, dapat menyajikan materi secara lebih menarik, lebih-lebih jika disertai dengan kemampuan memanfaatkannya.[7]

    C.    Keuntungan Dari Pemanfaatan Media Pembelaran Yang Berbasis IT Teknologi pendidikan sebagai bagian integral dari kegiatan pendidikan memerlukan upaya manusia (guru dan tenaga kependidikan atau sekelompok profesional lainnya) yang bersifat menyeluruh. Karena dia hanya merupakan bagian dari upaya pendidikan, berarti upaya memanfaatkan media teknologi pendidikan dan mengkaji kegiatan mengajar dan belajar berdasarkan pendekatan teknologis memerlukan keterampilan tersendiri. Upaya pendidikan diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan yang bermutu secara kuantitatif, ini bukanlah aktifitas sederhana. Salah satu upaya yang mungkin dilakukan adalah dengan jalan memanfaatkan teknologi pendidikan dalam rangka efektifitas dan efesiensi manajemen pendidikan. Commission On Instructional Technology (1972) mengidentifikasi beberapa keuntungan pemanfaatan teknologi. Adapun beberapa keuntungan dimaksud adalah seperti tersebut di bawah ini.
1.      Media teknologi pendidikan membuat pendidikan lebih produktif. Media teknologi pendidikan telah menunjukkan kemampuannya dalam meningkatkan ‘rate’ belajar. Dia meningkatkan bagi guru untuk memanfaatkan waktu secara efektif dan efesiensi, dapat menjauhkan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu, yang kurang menunjang, seperti tugas-tugas administratif atau pekerjaan rutin yang berlebihan dalam rangka tranformasi informasi.
2.      Media teknologi pendidikan menunjang pengajaran individual, atau dengan kata lain memungkinkan penerapan individual, atau dengan kata lain memungkinkan penerapan individualisasi dalam kegiatan pengajaran. Teknologi pendidikan dapat diterapkan melalui berbagai cara dalam rangka belajar. Kombinasi integratif antara guru, siswa, materi, ruang dan waktu dapat membuat belajar berada dalam kondisi sebenarnya. Teknologi pendidikan memungkinkan siswa untuk dapat menemukan arah diri menurut kemampuan yang ia miliki.
3.      Media teknologi pendidikan membuat kegiatan pengajaran lebih ilmiah (scientific). Teknologi pendidikan memmungkinkan guru dan siswa menciptakan rangkaian kerja yang sesuai dengan tujan belajar mengajar, memberi kemudahan kepada anak untuk mengetahui apa yang sebenarnya harus ia pahami. Penelitian, dalam bentuk yang paling sederhana sekalipun, sangat penting untuk mereinforcement kegiatan belajar, asalkan ia ditempatkan pada bagian yang integral. Teknologi pendidikan memiliki fungsi tertentu tidak hanya sekedar ‘guide’ penelitian untuk menjawab sejumlah pertanyaan, akan tetapi menganggap penelitian satu tahapan yang harus dicapai oleh lembaga pendidikan (sekolah).
4.      Media teknologi pendidikan dapat membuat pengajaran lebih ‘powerful’. Kontak-komonikasi antar-individu yang ditunjang oleh teknologi dapat memberi nilai tambah (added values) dan kemampuan komonikasi tertentu. Media teknologi dapat menimbulkan suatu objek tak terwujud ke dalam realita atau mendekati realita, memberi kemantapan dan percepata pemahaman siswa, menata waktu secara efektir dan efesien, mereduksi ukuran-ukuran suatu objek atau menyederhanakan suatu peristiwa tertentu.
5.      Media teknologi pendidikan dapat membuat kegiatan belajar mengajar lebih ‘immediate’. Teknologi pendidikan dilukiskan sebagai jembatan antara dunia luar (world outside) dengan dunia dalam (world inside) sekolah. Melalui televisi, film dan media lainnya, kurikulum dapat digarap secara dinamis. Pengetahuan dan realitas mudah didapat, demikian juga pemahaman terhadap berbagai materi pelajaran. Teknologi pengajaran (instructional teaching) yang diterapkan secara sistematis sesuai dengan realita yang ada dapat membuat aktivitas belajar memperoleh hasil langsung dan ‘rute’ pengetahuan dan pengalaman siswa menjadi lebih berarti (meaningful).
6.      Media teknologi pendidikan dapat membuat percepatan pendidikan lebih ‘equal’. Equal acces untuk memperkaya kegiatan pendidikan yang tidak mungkin ada tanpa sumber-sumber teknologi. Melalui televisi kita dapat menyaksikan seorang bintang film yang ada di “seberang sana”, atau menyaksikan depat tv antara Reagan dan Mondale.[8]

      D.    Kurikulum Pembelajaran Yang Berbasis IT.
Teknologi dalam perspektif kurikulum difokuskan kepada efektivitas program, metode, dan bahan-bahan yang dianggap dapat mempercepat tujuan. Perspektif teknologi lebih banyak dimanfaatkan pada berbagai konteks, misalnya dalam program pelatihan di lapangan industri dan militer. Desain sistem instruksional menekankan kepada pencapaian tujuan yang mudah diukur, aktivitas dan tes, serta pengembangan bahan-bahan ajar.
Teknologi memengaruhi kurikulum dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sisi penerapan hasil-hasil teknologi dan penerapan teknologi sebagai suatu sistem atau teori.
Sisi pertama yang berhubungan dengan penerapan teknologi adalah perencanaan yang sistematis dengan menggunakan media atau alat dalam kegiatan pembelajaran. Pengguanaan dan pemanfaatan alat tersebut semata-mata untuk meningkatkan efektivitas dan efesiensi pembelajaran. Dengan penerapan hasil-hasil teknologi sebagai alat, diamsusikan pembelajaran akan akan lebih berhasil secara efektif dan efesien. Contoh penerapan hasil-hasil teknologi itu diantaranya adalah pembelajaran dengan bantuan komputer (computer-assisted instruction), pengajaran melalui radio, film video, dan lain sebagainya.
Teknologi sebagai suatu sistem, menekankan kepada penyusunan program pembelajaran dengan menggunakan pendekatan sistem yang ditandai dengan perumusan tujuan khusus sebagai tujuan tingkah laku yang harus dicapai. Selanjutnya keberhasilan pembelajaran itu diukur dari sejauh mana siswa dapat menguasai atau mencapai tujuan khusus tersebut. Jadi dengan demikian penerapan teknologi sistem itu tidak ditentukan oleh penerapan hasil-hasil teknologi akan tetapi bagaimana merancang implementasi kurikulum dengan pendekatan sistem.[9]




BAB III
PENUTUP
     A.    Kesimpulan
Media pemeblajaran yang berbasis IT antara lain, Komputer, Overhead Projektor, Microform Reader, Teknologi Cetak, Audio Visual, Film Dan Video, Televisi.
Teknologi pendidikan memiliki karakteristik tertentu yang sangat relavan bagi kepentingan pendidikan. Teknologi pendidikan memungkinkan adanya, penyebaran informasi secara luas, merata, ceoat, seragam dan terintegrasi, dapat menyajikan materi secara logis, ilmiah dan sistematis, menjadi partner guru, dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar.
Beberapa keuntungan pemanfaatan teknologi, Media teknologi pendidikan membuat pendidikan lebih produktif. Media teknologi pendidikan menunjang pengajaran individual. Media teknologi pendidikan membuat kegiatan pengajaran lebih ilmiah (scientific). Media teknologi pendidikan dapat membuat pengajaran lebih ‘powerful’. Media teknologi pendidikan dapat membuat kegiatan belajar mengajar lebih ‘immediate’. Media teknologi pendidikan dapat membuat percepatan pendidikan lebih ‘equal’.
Teknologi memengaruhi kurikulum dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sisi penerapan hasil-hasil teknologi dan penerapan teknologi sebagai suatu sistem atau teori.
     B.     Saran
Dengan adanya makalah ini kami berharap agar makalah ini bermanfaat bagi pembaca serta dapat dijadikan acuan mengenai pembahasan-pembahasan yang terdapat di dalamnya. Makalah ini kami buat dengan basmalah sebagai pemulanya dan hamdalah sebagai pamungkasnya. Jika pembaca menemukan kesalahan-kesalahan dalam penulisan, kami mohon maaf karena kami masih dalam tahap pembelajaran. Semoga kita semua mendapat hal positif dalam makalah ini. Amin.

DAFTAR RUJUKAN

Arifin, Zainal Dan Adhi Setiyawan. Pengembangan Pembelajaran Aktif Dengan ICT. Yogyakarta: PT Skripta Media Creative, 2012.
Arsyad, Azhar. Media Pengajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 1997.
Arsyad, Azhar. Media Pengajaran Edisi Revisi. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2013.
Danim, Sudarwan. Media Komonikasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012.
Iriantara, Yosal. Komonikasi Pembelajaran: Interaksi, Komonikatif Dan Edukatif Dalam Kelas. Bandung: Simbiosa Rakatama Media, 2014.
Sanjaya, Wina. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasisi Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005.
---------. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, Dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012






[1] ---------. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, Dan Pemanfaatannya (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012), hlm. 87.
[2] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran Edisi Revisi (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013), hlm. 93.
[3] Yosal Iriantara, Komonikasi Pembelajaran: Interaksi Komonikatif Dan Edukatif Di Dalam Kelas (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2014), hlm. 192.
[4] ---------. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, Dan Pemanfaatannya (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012), hlm. 208 dan 212.
[5] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran Edisi Revisi (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013), hlm. 29-31.
[6] Ibid. 48 dan 50.
[7] Sudarwan Danim, Media Komonikasi Pendidikan (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), hlm. 3.
[8] Sudarwan Danim, Media Komonikasi Pendidikan (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), hlm. 10.
[9] Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005), hlm. 48. 

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel