Makalah Lengkap Perang Salib, Periode Perang Salib, dan Sebab serta Dampak Terjadinya Perang Salib
Maret 27, 2017
Sebagaimana telah di sebutkan, peristiwa penting dalam gerakan
ekspansi yang dilakukan oleh Alp Arselan adalah peristiwa manzikart, tahun 464
H (1071 M). Tentara Alp Arsenal yang hanya berkekuatan 15.000 prajurit, dalam
peristiwa berhasil mengalahkan tentara romawi yang berjumlah 200.000 orang.
Yang terdiri dari tentara Romawi, Ghuz,Al-Akraj, Al-Hajr, Prancis, dan Armenia.
peristiwa ini menanamkan benih permusuhan dan kebencian orang-orang Kristen terhadap umat
Islam, yang kemudian mencetuskan Perang Salib, Kebencian itu bertambah setelah
dinasti Seljuk dapat merebut Bait Al-
Maqdis pada tahu 471 H dari kekuasaan
dinasti fathimiah yang kependudukan di Mesir, Penguasaan Seljuk menetapkan beberapa peraturan bagi umat
kristen yang ingin berziarah kesana, Peraturan itu dirasakan menyuitkan mereka,
dan untuk memperoleh kembali kelelluasan beriarh ketanah suci Kristen itu, paa
tahun 1095 M, Paus Urbanus II berseru kepada umat Kriten di Eropa supaya
melakukan perang Suci.
BAB I
PENDDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam
era yang modern ini banyak orang (khususnya bagi orang Islam) tidak mengetahui tentang Sejarah Islam yang
sesungguhnya bahkan banyak orang Islam tidak mengenal apa Sejarah Islam yang di
miliki oleh Islam sendiri serta orang tidak tau mau tau tentang Sejarah tentang
Perang Salib yang sebenarnya, Baik itu
di segi ke Ilmuan Islam yang semakin
berkembang dan bahkan makin maju.
Serta
tidak mengenal apakah Sejarah Isslam memang benar adanya atau bahkan hanya
serita bohong saja.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah Perang Salib itu beserta periode-periodenya?
2.
Bagaimana sebab, akibat dan
dampak dari Perang Salib?
C.
Tujuan Masalah
1.
Dapat memecahkan pobrematika dalam Perang Salib
2.
Mengetahui tentang perkembangan Perang Salib
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PERANG SALIB
Sebagaimana telah di sebutkan, peristiwa penting dalam gerakan ekspansi
yang dilakukan oleh Alp Arselan adalah peristiwa manzikart, tahun 464 H (1071
M). Tentara Alp Arsenal yang hanya berkekuatan 15.000 prajurit, dalam peristiwa
berhasil mengalahkan tentara romawi yang berjumlah 200.000 orang. Yang terdiri
dari tentara Romawi, Ghuz,Al-Akraj, Al-Hajr, Prancis, dan Armenia, peristiwa
ini menanamkan benih permusuhan
dan kebencian orang-orang Kristen terhadap umat Islam, yang kemudian mencetuskan
Perang Salib, Kebencian itu bertambah setelah dinasti Seljuk dapat merebut Bait Al- Maqdis pada
tahu 471 H dari kekuasaan dinasti
fathimiah yang kependudukan di Mesir, Penguasaan Seljuk menetapkan
beberapa
peraturan bagi umat kristen yang ingin berziarah kesana, Peraturan itu
dirasakan menyuitkan mereka, dan untuk memperoleh kembali kelelluasan beriarh
ketanah suci Kristen itu, paa tahun 1095 M, Paus Urbanus II berseru kepada umat
Kriten di Eropa supaya melakukan perang Suci.[1]
Dan perang salib terjadi dalam tiga periode. Periode-periodenya akan
dijelaskan secara terperici dibawah ini.
1.
Periode Pertama
Pada musim semi thun 1095 M., 150.000 0rng Eropasebagin besar bangsa
Parancis dan Norman, berankat menuju Konstntinopel, kemudian ke Palestina,
tentara perang Salib di pinpin oleh Gudfrey, Bohimod dan Rahimond ini
memperoleh kemenangan besar, Pada tanggal 18 juni 1097, mereka berhasil
menaklukan Nicea dan tahun 1098 M menguasai Raha (Edessa) . di sini mereka
mendirikan kerajaan Latin I dengan Baldawin sebagai Raja, pada tahun yang sama
mereka dapat menguasai Antiochea dan mendirikan kerajaan Latin II di Timur, Bahemond dilantik menjadi
rajanya, mereka juga berhasil menduduki Baiq Al-Maqdis (15 juli 1099 M) dan mendirika
kerajaan Latin III dengan rajanya Godfrey, setelah penaklukan Bait Al-Maqdis itu ,tentara Salib
melanjutkan ekspasinya, Mereka mengusai kota Akka (1104 M) Tripoli (1109 M),
dan kota Tyre (1124 M), di tripoli mereka mendikan kerajaan Latin IV, Rajanya
adalah Raymond.[2]
Angkataan pertama Sallib enduduki
Antiopia dan Mirrat-un Normal
sebelun akhirnya menaklukkan Jerusslen dapa tahun 1097 M, oleh pasukan ke tiga
di bawah pinpinan Godfrey dari Boullion. Selanjutnya, Goudfrey diangkat menjadi
raja di Jerussalem. Setahun kemudian Baldwin
menggantikannya dan memimpin
kelanjutan penaklukan daerah islam. Di bawah pinpinan baldwin, tentara Salib
merebut Tripoli dan Damaskus pada tahun 1109 M, [3]
2.
Periode Dua
Imamuddin Zanki, penguasa Moshul, dan Irak, berhasil menklukan kembali
Aleppo, Hamimah, dan Edessa pada tahun 1144 M. Namun, ia wafat tahun 1146 M.
Tugasnya dilanjutkan oleh putranya, Nuruddin Zanki, Nuruddin berhasil merebut
kembali Antiochea pada tahun 1149 M dan pada tahun 1151 M seluruh Edessa dapat
direbut kembali.
Kejatuhan Edessa ini menyebabkan
orang-orag kristen mengorbankan Perang salib kedua. Paus Eunius III menyerukan
perang suci yang disambut positif oleh raja Perancis Louis VII dan raja Jerman
Condra II. Keduanya memimpin pasukan salib untuk merebut wilayah Kristen di
Syiria. Akan tetapi, gerak maju mereka ditambah oleh Nuruddin Zanki. Mereka
tidak berhasil memasuki Damaskus. Louis VII dan Candra II sendiri melarikan
diri pulang ke negaranya.[4]
Jatuhnya Yerussalem ke tangan kaum Muslimin sangat
memukul perasan tentara salib. Merekapun menyusul rencana balasan. Kali ini
tentara salib dipimpin oleh Frederick Barbarossa. Raja Jerman, Richard The Lion
Hart, raja Inggris dan Philip Agustus, raja Perancis. Pasukan ini bergerak pada
tahun 1189 M. Mereka berhasil merebut Akka yang kemudian menjadi Ibu kota
Palestia pada tanggal 2 November 1192 M, dibuat perjanjian antra tentara salib
dengan Shalah al-Din yang disebut ddengan Shulh al-Ramlah. Dalam
perjanjian ini di sebutkan bahwa Orang-orang Kristen yan pergi berziarah ke
Baid al-Makdis, tidak akan di ganggu.[5]
3.
Periode tiga
Tentara Salib pada periode ini dipimpin oleh raja Jerman, Frederick II.
Kali ini mereka berusaha merebut mesir lebih dahulu sebelum ke Palestina,
dengan harapan dapat bantuan dari orang-orang Kristen Qibthi. Pada tahun1219 M,
mereka berhasil menduduki Dimyat. Raja
Mesir dari Dinasti Ayyubiyah waktu itu, Al-Malik Al-Kamil, membuat perjanjian
dengan Frederick. Isinya antara Frederick bersedia melepaskan Dimyat, sementara
Al-Malik Al-Kamil melepaskan Palestina, Frederick menjamin keamanan kaum
Muslimin di sana dan Frederick tidak mengirim bantuan kepada Kristen di Syria.
Dalam perkembangan berikutnya, Palestina dapat direbut kembali oleh kaum
Muslimin tahun 1247 M, dimasa pemerintahan Al-Malik Al-Shalih, penguasa Mesir
selanjutnya. Ketika Mesir dikuasai oleh dinasti Mamalik yang menggantikan
posisi dinasti Ayyubiyah pimpinan perang dipegang oleh Baybars dan Qalawun.
Pada masa merekalah Akka dapat direbut kembali oleh kaum Muslimin, tahun 1291
M. [6]
Demikianlah Perang Salib yang berkobar
di Timur. Perang ini tidak berhenti di Barat, panyol, sampai umat Islam
terusir dari sana.
B.
Sebab, dan Dampak Terjadinya Perang Salib
Setiap
peristiwa yang terjadi pasti ada penyebab, akibat, dan damapak dari peristiwa
itu sendiri, begitupun dengan peristiwa Perang Salib. Sebab, akibat, dan dampak
dari Perang Salib akan dijelaskan secara detail dibawah ini.
1.
Sebab Terjadinya Perang Salib
Sejak berdirinya kekuasan Islam, orang-orang
Kristen diberikan kekuasaan beragama dan berbagai jabatan dalam pemerintahan. Ketika Jerussalem dan Syriadi
bawah kekuasaan Dinasti Fatimiyah dari Mesir, penguasa Mesir mendorong
perniagaan dan perdagangan Kristen. Akan tetapi, segala hak istimewa dan
toleransi tersebut tidak bisa menentramkan orang Kristen yang menganggap
kehadiran orang Islam di Yerussalem sebagai suatu hal yang tidak disukai.
Inilah yang menjadi penyebab utama munculnya Perang Salib.[7]
Sebab-sebab terjadinya Perang Salib, aitu sebagai berikut:
1.
Perang Salib terjadi karena terjadinya konflik lama antara Timur dengan
Barat,
2.
Pelaksanaaan ziarah orang Kristen di Jerussalem semakin bergairah pda
abad II dibandingkan dengan waktu-waktu sebelumnya.
3.
Pada masa itu, EropaKristen ditndai oleh kekacaun feodalisme.[8]
Wilayah kekuasaan Alexius Commenus di Asia
diserbu oleh bangsa Seljuk. Oleh karena itu, ia meminta bantuanPaus Urbanus II
untuk menyerang orang Islam.
2.
Dampak Terjadinya Perang Salib.
Perang Salib menimbulkan beberapa akibat
penting dalam sejarah dunia. Perang Salib membawa Eropa ke dalam kontak langsug
drngan dunia Muslim dan terjadi antara hubungan Timur dan Barat. Kontak ini
menimbulkan saling tukar pikiran antara kedua belah pihak. Pengetahuan orang
Timur yang progresif dan maju memberikan
daya dorong besar bagi pertumbuhn intelektual Barat. Hal ini melahirkan suatu
bagian penting dalam menumbuhkan Renaisans di Eropa. [9]
Orang-orang Islam yang pernah menguasai Laut
Tengah. Kehilangan kekuasaan, sementara orang Eropa bebas menggunakan jalan
laut melalui Laut Tengah tersebut.
Keuntungan Perang Salib bagi Eropa adalah
menambah lapangan perdagangan, mempelajari kesenian, dan penemuan penting,
seperti kompas, pelaut, kincir angin dan sebagainya dari orang lslam.[10]
Dalam bidang seni, gaya-gaya bangunan dan cara berpakaian Timur
memengaruhi Seni gaya bangunan orang Barat. Orang-orang Barat mulaimenyadari
kebutuhan barang-barang timur. Karena kepentingan ini, berkembanglah
perdagangan antara Timur dan Barat.
Bersama-sama dengan keperluan transportasi
peziarah dan pasuan Perang Salib telah merangsag kegiatan maritim dan perdagangan
internasional. Plikasi kompas terjadi pada kegiatan maritim saat itu, yang
sekalipun jarum magnetik ditemukan orang Cina, namun penemuan jarum navigasi
mulai dikembangkan oleh Islam.[11]
Pada saat yang sama, kehadiran Barat telah
memengaruhi Dunia Islam. Ornamen-ornamen gerja berpengaruh terhadap seni gaya
bagubab mesjid, sperti terjadi pada Masjid Al-Nasr di Kairo. Hal ini
membuktikan terjadinya difusi kebuayaan Barat dan Timur pada masa Perang Salib.
Pada Akhirnya, difusi tersebut telah menjadi landasan bagi terbentuknya renaissance
di Eropa.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1.
Sebagaimana telah di sebutkan, peristiwa penting dalam gerakan ekspansi
yang dilakukan oleh Alp Arselan adalah peristiwa manzikart, tahun 464 H (1071
M). Tentara Alp Arsenal yang hanya berkekuatan 15.000 prajurit, dalam peristiwa
berhasil mengalahkan tentara romawi yang berjumlah 200.000 orang. Yang terdiri
dari tentara Romawi, Ghuz,Al-Akraj, Al-Hajr, Prancis, dan Armenia, peristiwa
ini menanamkn benih permusuhan dan kebencian orang-orang Kristen terhadap umat
Islam, yang kemudian mencetuskan Perang Salib,
a.
Periode Pertama Adalah Pada musim semi thun 1095 M.
b.
Periode Dua Adalah pada tahun 1144 M.
c.
Periode tiga Adalah Pada tahun1219 M.
2.
Sejak berdirinya kekuasan Islam, orang-orang Kristen
diberikan kekuasaan beragama dan berbagai jabatan dalam pemerintahan. Ketika Jerussalem dan Syriadi
bawah kekuasaan Dinasti Fatimiyah dari Mesir, penguasa Mesir mendorong
perniagaan dan perdagangan Kristen. Akan tetapi, segala hak istimewa dan
toleransi tersebut tidak bisa menentramkan orang Kristen yang menganggap
kehadiran orang Islam di Yerussalem sebagai suatu hal yang tidak disukai.
Inilah yang menjadi penyebab utama munculnya Perang Salib
DAFTAR PUSTAKA
Aen, Nurul. Sejarah Peradaban Islam, Bandung:
CV Pustaka Setia, 2008.
Ajitho, Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam,Jakrta:PT.Raja
Grafindo Persada,2004.
Harun, M. Yahya. Perang Salib dan Pengaruh
Ilsam di Eropa,Yokyakarta:Bina Usaha, 1987.
Tho, Ajid. Perkembangaan Peradaaban
Dikawasan Islam, Jakarta: Raja GrafindoPersada, 2004.
Sd, Fadil. Pasang Surut Peradaban Islam
dalam Lintasan Sejarah,Malang: UIN Malang Press, 2008.
Yatim,Badri. Sejarah Peradapan Islam,Jakarta: PT
Raja Grafigon Persada.2011.
[1] Badri Yatim, Sejarah Peradapan Islam,(jakarta: PT Raja Grafigon
Persada.2011), hal 76-77
[2] M. Yahya Harun,Perang Salib dan Pengaruh
Ilsam di Eropa,(Yokyakarta:Bina Usaha, 1987), hlm12
[3] Ajitho, Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam,(Jakrta:PT.Raja
Grafindo Persada,2004) hlm 139
[4] Ibid, hlm, 77-78
[5] Ibid, hlm, 95-96
[6] Ibid, hlm, 97-98
[7] Nurul Aen, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung: CV Pustaka Setia,
2008) hlm 136-137
[8] Ibid, hlm 139
[9] Ajid Tho, Perkembangaan
Peradaaban Dikawasan Islam (Jakarta: Raja GrafindoPersada, 2004) hlm,
143
[10] Fadil Sd, Pasang Surut Peradaban Islam dalam Lintasan Sejarah,(Malang:
UIN Malang Press, 2008), hlm 175
[11] Ibid, hlm 176