Pendidikan di Negara Iran Makalah Lengkap
Desember 17, 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Iran adalah sebuah
negara bergunung-gunung dan berdaratan tinggi dengan luas 1.648.180 km persegi
yang terbentang dari laut Kaspia dan Uni Soviet di utara sampai ke teluk Persia
di selatan dan dari Turki dan Irak di barat ke Afhanistan dan Pakistan Timur.
Iran kaya dengan barang tambang seperti tembaga, minyak, gas bumi dan batu
bara. Ekspor minyak adalah sumber utama mendapatkan mata uang asing.
konsisten
dalam pengembangan sumber daya manusia, terutama di sektor pendidikan.
Perhatian besar pemerintah Iran terhadap pendidikan generasi mudanya juga telah
menciptakan generasi muda yang sangat berkualitas dalam bidang teknologi.
Merekalah yang menjadi penggerak utama kemajuan teknologi, baik teknologi
pembangkit listrik tenaga nuklir maupun dalam industri rudal dan satelit.
Semua
komponen untuk rudal atau pun satelit telah mampu dikembangkan sendiri oleh Iran
berkat kecerdasan para pemudanya. Padahal, Iran hingga saat ini menghadapi berbagai
embargo dari Amerika Serikat. Embargo yang mereka hadapi mulai dari perdagangan,persenjataan,
termasuk embargo ekonomi dan pembekuan aset mereka di luar negeri. Namun
kondisi tersebut tidak menjadi alasan bagi Iran untuk bergeming dalam bidang
pendidikan berkualitas untuk mengembangkan teknologi maju dan industri mereka.
Dengan berbagai kesamaan sebagai negara timur, Iran patut menjadi salah satu acuan dalam upaya membangun kualitas sumber daya manusia indonesia.
Oleh karena
itu, kami melalui makalah ini akan menguraikan tentang “pendidikan di negara
iran”. dengan rumusan masalah yang telah kami canangkan dibawah serta
tujuannya.
B.
Rumusan
masalah
1.
Seperti
apa gambaran umum negara Iran?
2.
Seperti
apa Karakteristik pendidikan di negara iran Iran?
3.
Seperti
apa umat islam di negara Iran?
4.
Bagaimana
pendidikan di negara Iran?
C.
Tujuan
masalah
1.
Untuk
mengetahui gambaran umum di negara Iran
2.
Untuk
mengetahui Karakteristik pendidikan di negara iran?
3.
Untuk
mengetahui umat islam di negara Iran?
5.
Untuk
mengetahui pendidikan di negara Iran?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Gambaran
Umum Negara Iran
Secara
Geografi, Iran berada di barat daya benua Asia, arah selatan berbatas
Turkmenistan, Azerbeijan, dan Armenistan. Di sebelah utara bertetangga
Afghanistan dan Pakistan, barat dengan Irak dan Turki. Pesisir Teluk Arab serta
laut Oman juga menjadi tapal batas sebelah selatan Iran. Posisi yang strategis.
Republik Islam Iran memiliki wilayah seluas 1.648.000 km2, beribukota Teheran. Letaknya
di jantung benua Asia membentang di wilayah Timur Tengah menjadikan Iran sebagai
titik pertemuan Timur dan Barat. Hal ini tentu saja beralasan karena secara
natural Iran merupakan jembatan penghubung Teluk Arab dan Laut Mazendran.
Oleh
sebab itu beragam kebudayaan dan peradaban kombinasi (Barat dan Timur)
berkembang pesat di negeri ini membentuk corak baru. Iran kini telah menjadi
salah satu negara berpengaruh di dunia. Hal ini berawal dari langkah yang
konsisten dalam pengembangan sumber daya manusia, terutama di sektor
pendidikan. Perhatian besar pemerintah Iran terhadap pendidikan generasi
mudanya juga telah menciptakan generasi muda yang sangat berkualitas dalam
bidang teknologi. Merekalah yang menjadi penggerak utama kemajuan teknologi,
baik teknologi pembangkit listrik tenaga nuklir maupun dalam industri rudal dan
satelit. Semua komponen untuk rudal atau pun satelit telah mampu dikembangkan
sendiri oleh Iran berkat kecerdasan para pemudanya. Padahal, Iran hingga saat
ini menghadapi berbagai embargo dari Amerika Serikat. Embargo yang mereka
hadapi mulai dari perdagangan,persenjataan, termasuk embargo ekonomi dan
pembekuan aset mereka di luar negeri.
Iran
dengan populasi 68 juta jiwa dengan tingkat pertumbuhan 1,08 persen dan
produksi domestik yang terukur dengan GDP sebesar 115 triliun dolar AS. Iran
adalah negara dengan ekonomi terkuat kedua di Timur Tengah. Angka melek huruf
di Iran mencapai 79 persen dan pendidikan diwajibkan hingga sekolah menengah
atas.
Berdasarkan
laporan Bank Dunia, Iran telah menunjukkan pertumbuhan yang baik dalam
pembangunan kualitas sumber daya manusia dan perlindungan sosial. Sebagai
contoh, dalam rentang 1970-2001 keikutsertaan warga dalam pendidikan dasar
meningkat 60-90 persen . Tingkat kemiskinan turun signifikan dari 47 persen
pada 1978 menjadi 16 persen pada 1999.[1]
Dari pernyataan diatas dapat disumpulkan bahwa negara iran ini merupakan negara
yang memiliki kualitas kemajuan yang pesar dari berbagai sektor, pendidikan,
teknologi, ekonomi dan lain sebagainya.
B.
Karakteristik
Pendidikan di Negara Iran
1.
Tujuan
Pendidikan di Negara Iran
Pada 1957, Kementerian
Pendidikan Republik Islam Iran mengumumkan bahwa tujuan pendidikan sebagai
berikut:
1)
untuk mengembangkan
fisik, murid-murid harus belajar olahraga dan kesehatan.
2)
untuk pengembangan
sosial, murid-murid harus belajar menghormati keluarga, masyarakat dan
kebebasan. Mereka harus memahami kehidupan sosial ekonomi dan berusaha hidup di
dalamnya dan untuk masyarakat.
3)
untuk pengembangan
intelektual, murid-murid harus belajar berpikir, kalau dapat melalui pengalaman
mereka sendiri.
4)
untuk pengembangan
moral, murid-murid harus mengerti agama, kebudayaan, peradaban sehingga dengan
itu mereka mampu mengendalikan diri sendiri.
5)
untuk pengembangan
estetika, murid-murid harus cinta alamdan memperkuat kepribadiannya melalui
penikmatan seni.
Setelah
Revolusi Islam Iran pada 1979, sistem pendidikan Iran mengalami perubahan yang
sangat mendasar dan semua upaya pendidikan harus disesuaikan dengan
prinsip-prinsip Islam. Prioritas harus diletakkan pada terjaminnya usaha
membesarkan anak-anak dan generasi muda sehingga menjadi muslim yang konsekuen
dan punya komitmen yang tinggi terhadap agama Islam. Upaya pendidikan diarahkan
pada penggunaan Alquran, tradisi Islam, dan konstitusi republik Islam Iran
sebagai dasar dalam merumuskan tujuan dan sasaran pendidikan.
Tujuan dan
sasaran pendidikan dirumuskan dari berbagai sumber, termasuk konstitusi dan
laporan Dewan Tertinggi perubahan dasar pendidikan yang ditunjuk oleh Dewan
tertinggi Revolusi Kebudayaan Iran. Sumber-sumber ini menggariskan bahwa
pembangunan nasional adalah sasaran utama pendidikan. Pendidikan harus
dikembangkan untuk meningkatkan produktivitas, mewujudkan integrasi sosial,
moral, dan spiritual dengan penekanan utama untuk memperkuat dan mendorong
keimanan terhadap Islam. Pendidikan juga harus menekankan pentingnya
peningkatan kualitas tenaga kerja dalam semua jenis dan level
perekonomian, dan dengan demikian, pendidikan harus dipandang sebagai
investasi untuk masa depan.
2. Struktur sistem pendidikan
Struktur sistem pendidikan formal iran secara sederhana adalah:
1) Pendidikan Prasekolah
Pendidikan prasekolah umumnya dilaksanakan oleh lembaga-lembaga swasta.
Tujuan umum pendidikan awal ini adalah untuk mempersiapkan anak-anak
memasuki pendidikan formal. Kegiatan-kegiatan pada prasekolah ini antara lain
permainan bersama, membacakan cerita-cerita, bernyanyi, permainan aktivitas dan
pekerjaan tangan yang perlengkapannya sangat sederhana seperti kertas, papan
tulis dan pena.
2) Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar dimulai pada anak berumur enam tahun dan berlangsung
selama lima tahun dan kemudian diikuti dengan bimbingan atau orientasi selama 3
tahun. Pendidikan orientasi dimaksudkan bagi anak-anak yang bercita-cita untuk
melanjutkan pendidikannya di masa depan atau mencari pekerjaan.
3) Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah diselenggarakan selama 4 tahun dan dibagi dalam 2 jalur
yang telah lama dan lebih besar adalah jalur akademik yang terbagi dalam dua
bidang yaitu sains dan humaniora. Jalur kedua yaitu jalur pendidikan teknik dan
kejuruan yang kurang berkembang dan terdiri dari dua bidang, industri dan
pertanian.
4) Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi terbagi dalam sekolah tinggi pendidikan guru yang tidak
menuntut tamatan pendidikan menengah sebagai persyaratan masuk dan berbagai
sekolah tinggi lain dan universitas. Tetapi banyak mahasiswa yang belajar di
luar negeri.
Struktur pendidikan Iran pada awal dekade 1990 membuka kesempatan luas bagi
siswa-siswi untuk belajar sesuai dengan bakat dan interesnya. Juga terbuka
pintu bagi siswa-siswi tamatan pendidikan menengah atas untuk melanjutkan
pendidikannya ke tingkat pendidikan tinggi. Lembaga-lembaga tinggi mencakup
universitas, pusat-pusat pendidikan guru dan fakultas-fakultas teknik.[2]
2.
Umat
Islam di Negara Iran
Belum
menjelaskan tentang umat islam di Iran terlebih dahulu kita mengetahui sistem
kepemerintahan negara Iran. Karena, hal ini berhubungan dengan adanya umat
Islam di negara iran.
Sistem
pemerintahan Iran dibentuk atas kepemimpinan pemerintah (wilayah al-amar)
dan kepemimpinan agama (imamah). Kepala pemerintahan adalah presiden,
sedangkan kepemimpinan agama berasal dari faqih (wilayah al-faqih) yang diakui
sebagai pemimpin oleh rakyat.[3]
Pada tahun 907-1148 H. Iran berada pada pemerintahan Ash-Shafawiyah di Persia.
Pemerintahan ini adalah pemerintahan syi’ah dengan pendirinya adalah Ismail bin
Haidar. Setelah kepemerintahan itu Iran berada pada kekuasaan Nadir Syah al-
Afsyari (1148-1160 H), beliau adalah pimpinan militer orang-orang Syafawiyah
yang berkebangsaan Turki, dan kali pertama mengumumkan bahwa madzhab Sunni
sebagai madzab negara. Selanjutnya Iran dikuasai oleh keluarga Az-Zindiyan
sampai pada tahun 1209 H dan orang-orang Qajariyah sampai 1343 H. kemudian
dilanjutkan oleh kekuasaan Muhammad Reza Pahlevi (1343-1399 H). beliau adalah
seorang perwira pasukan Qajariyah. Kekuasaannya dimulai pada pertengahan Perang
Dunia II.[4]
Penduduk Iran beragama
Islam dengan dua madzhab utama yaitu muslim syi’ah dan muslim sunni. sementara Identitas bangsa Iran saat ini dapat diuraikan bahwa hampir 66%
rakyat Iran berasal dari bangsa Persia, sedangkan yang 25% dari Turki, 5% dari
Kurdi, dan 4% dari Arab. Suku terkenal di Iran adalah klan Bakhtisri, Cosad,
Qajar, Turkaman, Syahsoon, Kurd, dll. Karakter jasmaninya adalah tinggi sedang,
dengan mata dan alis berwarna hitam. Mata uang Iran adalah rial yang nilainya
sama dengan seratus dinar. Iran terdiri atas 24 propinsi, 195 kota, dan
498 distrik yang diawasi oleh kepala provinsi, gubernur jenderal, dan gubernur
distrik. Bahasa resmi Iran adalah bahasa Persia. Itulah sebabnya urusan
administrasi, dokumentasi, dan komunikasi sehari-hari menggunakan bahasa
Persia, sementara bahasa Arab yang merupakan bahsa Islam, diajarkan disemua
tingkat sekolah pada tiap jurusan.[5]
Masuknya
Islam ke Iran telah menyebabkan peningkatan yang lebih pesat, sehingga sejarah
Islam semakin menemukan arah pembaharuan. Berkat ajaaraan Islam yang kaya dan
membawa kebahagiaan, adat budayaa dan pemikiran di Iran mengalami perubahan
yang mendasar. Islam menghadiahkan keimanan dan akhlak mulia bagi bangsa
Iran.[6]
Iran Menempatkan Islam sebagai Ideologi
negara merupakan upaya islamisasi ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh
pemerintah Iran. Semua jenis dan jenjang pendidikan beserta kurikulumnya harus
berkiblat kepada sendi pokok agama Islam yakni alqur’an dan hadits. Mereka
berupaya untuk menempatkan aspek transendental dalam pengembangan Ilmu
pengetahuan di samping aspek intransendental atau yang bersifat empiris.
Konsistensi
dan spirit Iran dalam menjadikan Islam sebagai ideologi tidak hanya
dipertahankan dalam wilayah teritorialnya saja, akan tetapi terbawa ke mana pun
mereka pergi walau harus menghadapi resiko. Contohnya, ketika klub sepak bola
putri Iran dikenai sanksi oleh FIFA karena mengenakan jilbab. Namun mereka
mengatakan lebih baik menerima sanksi dari pada meninggalkan identitas
Islamnya. dari referensi
yang telah kami kemukakan diatas bahwasanya negara iran (89%) ini adalah negara
mayoritas islam yang menganut aliran syi’ah yang sangat menghargai rasionalitas.
Konsep Islam yang dikembangkan di sana bukan lagi berkutat pada aspek
khilafiyah dalam fikih mazhab, melainkan lebih kepada aspek tela’ah kritis
terhadap ayat-ayat kauniyah (semesta) yang sebenarnya masih banyak belum
tersentuh oleh pengetahuan manusia, terlebih yang ada kaitannya teknologi dan
sains.
3.
Pendidikan
di Negara Iran
Pembahasan
pendidikan di negara Iran sudah terurai diatas ditinjau dari segi
karekteristiknya yang memuat tujuan pendidikan dan struktur pendidikannya.
Kemudia kami akan membahas yang secara umum tentang pendidikan di negara Iran. negara
Iran memiliki kemajuan yang pesat dari sektor pendidikannya. Mengapa demikian?
Ternyata ada beberapa hal yang melatar belakangi kemajuan tersebut di sektor
pendidikan. Dibawah ini adalah penyebab kemajuan pendidikan di negara Irak:
1.
pertama, komitmen kuat dalam menjadikan Islam sebagai ideologi
negara. Sungguh mencengangkan bahwa ideologi Islam dapat membuat mereka maju,
padahal negara lain yang menggunakan ideologi Islam justru kelihatan mundur.
Di balik kesuksesan tersebut,
ternyata salah satu rahasianya adalah bahwa muslim Iran yang mayoritas menganut
mazhab Syi’ah (89%) sangat menghargai rasionalitas seperti yang sudah
dijelaskan diatas.
Kondisi
ini berbanding terbalik dengan Islam Indonesia yang barangkali lebih senang
meributkan masalah qunut atau tidaknya seseorang, masalah wudhu atau perbedaan
pendapat mengenai raka’at shalat tarawih serta masalah kecil fikih lainnya.
Islam masih kita ukur dengan simbul kopiah, kain sarung atau jenggot panjang.
Selain itu, penguasaan kitab-kitab klasik bagi kalangan tertentu juga masih
mewarnai penilaian kita terhadap hebat-tidaknya keislaman seseorang. Sayangnya,
kita lupa mengeksplorasi kekayaan ilmu Allah lainnya yang masih tersirat di
jagat raya ini.
2.
Kedua, bahwa pada awal revolusinya, program utama pemerintah
Iran adalah membebaskan rakyatnya dari buta huruf. Bagaimana pun mereka sadar
bahwa tanpa pemberantasan buta huruf maka rencana pemerintah untuk
mengembangkan pendidikan ke arah yang lebih baik dan berkualitas tidak mungkin
dapat terwujud.
3.
Ketiga, bahwa pemerintah Iran sangat menghargai peran perempuan
dalam pendidikan. Mereka yakin dengan apa yang dikatakan oleh hadits bahwa al-ummu
marasatun (ibu adalah sekolah). Menyadari peran perempuan yang begitu
penting ini, pemerintah Iran terus berupaya meningkatkan kemampuan akademik
kaum perempuan. Menakjubkan juga, pendidikan anak usia dini (PAUD) bagi
perempuan Iran adalah prioritas nomor wahid, walaupun mereka berkarir di
pemerintahan, swasta atau pekerjaan lain di luar rumah.
Dari
jumlah pengajar maupun pelajar di semua jenjang pendidikan Iran secara umum
didominasi oleh kaum perempuan dengan perbandingan 60 persen perempuan dan 40
persen laki-laki. Bentuk perhatian terhadap perempuan ini seolah-olah
menjadi antitesa bagi tesa yang dibangun oleh dunia barat bahwa pendidikan di
dunia Islam secara umum merendahkan harkat dan martabat kaum perempuan.
4.
Keempat, pendidikan Iran menganut sistem pendidikan sentralistik.
Namun demikian perhatian khusus kepada anak-anak berbakat begitu besar. Artinya
walaupun semua sistem diatur oleh pemerintah pusat Iran, namun peluang tetap
diberikan kepada anak-anak yang mau mengembangkan bakat minatnya dan pemerintah
memberikan apresiasi yang sangat tinggi. Mungkin kita pernah mendengar nama
Husein Thabataba’i, anak Iran berumur tujuh tahun yang mendapat doktor (Hc)
termuda di dunia. Selain itu kita juga mungkin pernah mendengar nama Anya
Shabur yang merupakan salah satu profesor termuda di dunia berkebangsaan
Amerika tapi keturunan Iran.
pemerintah
Iran tidak menjadikan pendidikan sebagai objek politik dan sub sistem
pemerintahan yang diremot sesuai dengan nafsu dan ambisi penguasa. Pendidikan
yang mereka bangun adalah pendidikan yang independen, steril dari interest
politik, dan progresif dengan mengikuti ritme perubahan dan kebutuhan
global-kontemporer, namun tetap berada dalam koridor ideologi Islam.[7]
Saat ini kita melihat bahwa dari hari ke hari Iran semakin diperhitungkan,
terutama dalam bidang teknologi dan sains. Untuk itu, kita pantas belajar dari
mereka.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Negara
iran merupakan negara yang perkembangannya sangat capat. Negara iran mampu
menunjukkan pada dunia bahwa dengan kemandiriannya dapat mengembangkan beberapa
aspek kebutuhan negara. Yang tentunya hal itu tidak terlepas dari keinginan
besar seluruh masyarakat negara iran khususnya pada generasi mudanya yang telah
memberikan sumbangsih besar terhadap kemajuna negaranya.
Kemajuan
pendidikan dan sektor yang lain di negara iran tersebut tidak terlepas dari
adanya agama islam yang menjadi pondasi kuat yang dianut oleh sebagai besar dan
bahkan keseluruhan penduduk iran dengan persentase 89% yang beragama islam.
Didorongnya
pendidikan di negara irak menghasilkan kemajuan yang sangat pesat seperti,
produk teknologi yang dihasilkan oleh anak bagsa sendiri, dan kekayaan tambang
minyak yang diolah sendiri, menjadi nilai tawat yang besar dalam persaingan
dunia modern. Sementara wujud prestasi negara iran yang lainnya telah kami
uraikan diatas.
B.
Saran
Akhirnya, kami
sebagai penyusun makalah ini yang berjudul “Pendidikan di Iran” menyadari bahwa
masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunannya. Oleh karena itu kami
sebagai penyusun makalah ini berpengharapan besar untuk dapanya koresi dari
rekan pembaca khususnya dosen pengampu mata kuliah Perbandingan Pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
·
Ahmad
Al-Usairy, Sejarah Islam Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX, (Jakarta:
Akbar Media, 2011)
·
https://srirahmadhena.wordpress.com/2010/09/29/pendidikan-di-republik-islam-iran
·
Http://worldbank.org
·
Abd.
Rahman Assegaf, Internasionalisasi Pendidikan, (Yogyakarta: Gama Media,
2003),
·
Abd.
Rahman Assegaf, Op Cit,
·
http://www.lintasgayo.com/12690/potret-pendidikan-iran.html
·
Maunah, Perbandingan
Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Penerbit Teras, 2011)
[1] Http://worldbank.org
[2] https://srirahmadhena.wordpress.com/2010/09/29/pendidikan-di-republik-islam-iran.
[3] Abd. Rahman Assegaf, Internasionalisasi
Pendidikan, (Yogyakarta: Gama Media, 2003), Hlm. 81
[4] Ahmad Al-Usairy, Sejarah
Islam Sejak Zaman Nabi Adam Hingga Abad XX, (Jakarta: Akbar Media, 2011),
Hlm. 438-442
[5] Abd. Rahman Assegaf, Op
Cit, Hlm. 80-81
[6] Maunah, Perbandingan Pendidikan Islam,
(Yogyakarta: Penerbit Teras, 2011), hlm.168
[7] http://www.lintasgayo.com/12690/potret-pendidikan-iran.html