Makalah Lengakap Konsep dan Pendekatan Manajemen Pendidikan dalam Kajian Manajemen Mutu Pendidikan

Untuk lebih memahami konsep manajemen mutu secara komprehensif, kita terlebih dahulu melihat definisi manajemen dari pendapat beberapa ahli. Secara etimologi, kata manajemenen berasal dari bahasa inggris yaitu” managemen”yang berarti “ketatalaksanaan, pimpinan dan pengelolaan”. teruskan membaca pada makalah dibawah.

KATA PENGANTAR
Assalam mu’alaikum wr.wb
Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul Konsep dan Pendekatan dalam manajemen mutu pendidikan”. Dalam pembuatan makalah ini banyak terdapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada “…………” selaku dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Mutu Pendidikan.
Penulis sadar bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih banyak kekurangan yang masih perlu diperbaiki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi perbaikan tugas ini dimasa yang akan datang.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Wassalamualaikum.wr.wb

………………………….
Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Judul............................................................................................. i
Kata Pengantar............................................................................................ ii
Daftar Isi....................................................................................................... iii
BAB I : Pendahuluan
A.   Latar Belakang................................................................................. 1
B.   Rumusan Masalah........................................................................... 1
C.   Tujuan Penulisan.............................................................................. 1
BAB II : Pembahasan
A.   Pemahaman (Total Quality Management)....................................2
B.   Pemahaman dari penjaminan kualitas(Quality Assurance)........ 6
C.   Pendekatan yang ada dalam manajemen mutu pendidikan.........6
BAB III : Penutup
Kesimpulan................................................................................................... 9
Daftar Pustaka............................................................................................. 10

BAB I
PENDAHULUAN

      A.   Latar Belakang
Bagi setiap institusi, mutu adalah agenda utama dan meningkatkan mutumerupakan tugas yang paling penting.Mutudalam pandangan seseorang terkadang bertentangan dengan mutu dalam pandangan orang lain, sehingga tidak aneh jika ada dua pakar yang tidak memiliki kesimpulan yang sama tentang bagai mana cara menciptakan institusi yang baik. Organisasi-organisasi yang menganggap serius pencapaian mutu, memahami bahwa sebagian besar rahasia mutu berakar dari mendengar dan merespon secara simpatik terhadap kebutuhan dan keinginan para pelanggan dan klien.
Perkembangan masyarakat yang semakin kompetitif menuntut setiap orang untuk berkompetisi secara sehat. Demikian halnya dengan sebuah  lembaga termasuk lembaga pendidikan. Kompetisi untuk merebut pasar menuntut setiap lembaga untuk mengedepankan kualitas dalam proses manajerialnya dan pembelajarannya. Dalam kaitannya dengan persoalan kualitas ini, sekarang telah berkembang sebuah pendekatan, khususnya  dalam proses menejerial, yaitu apa yang disebut Total Quality Manajemen (TQM).

     B.   Rumusan Masalah
1.    Apa pemahaman dari konsep manajemen mutu pendidikan  ( Total Quality Managemen)?
2.    Apa pemahaman dari penjaminan kualitas(Quality Assurance) ?
3.    Apa saja Pendekatan yang ada dalam manajemen mutu pendidikan?

      C.   Tujuan Masalah
1.    Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan konsep manajemen mutu pendidikan.
2.    Untuk memahami maksud dari kualitas(Quality Assurance).
3.    Untuk mnegetahui pendekatan apa saja yang ada dalam manjemen mutu pendidikan.

BAB II
PEMBAHASAN

      A.   Konsep Manajemen Mutu Pendidikan (Total Quality Manajemen)

Untuk lebih memahami konsep manajemen mutu secara komprehensif, kita terlebih dahulu melihat definisi manajemen dari pendapat beberapa ahli. Secara etimologi, kata manajemenen berasal dari bahasa inggris yaitu” managemen”yang berarti “ketatalaksanaan, pimpinan dan pengelolaan” .

Sedangkan secara terminologi terdapat banyak definisi yang  berbeda dari para ahli, diantaranya adalah G.R. Terry, mengemukakan bahwa manajemen mengandung arti proses kegiatan, yakni yang yang di mulai dengan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan dengan menggunakan sumber daya manusia.

Berbicara mengenai kualitas atau mutu (Quality), Secara etimologi dalam kamus Ilmiah popular mutu dapat diartikan sebagai kualitas,derajat, tingkat. Dan dalam bahasa Inggris berasal dari kata Quality artinya kualitas. Secara terminology mutu di definisikan dalam rangka umum, mutu mengandung makna derajat (tingkat) keunggulan suatu produk (hasil kerja/upaya) baik berupa barang maupun jasa.[1] Quality (Mutu) merupakan ide yang dinamis. Makna mutu yang demikian luas juga sedikit membingungkan pemahaman kita. Akan tetapi beberapa konsekuensi praktis yang signifikan akan muncul dari perbedaan-perbedaan makna tersebut.[2]
Dapat disimpulkan bahwa Quality (Mutu)  merupakan keunggulan dari sebuah produk barang atau jasa yang dihasilkan melalui proses kerja yang telah terencana dengan baik. Mutu atau kualitas merupakan tujuan akhir dari sebuah proses panjang yang dilakukan oleh organisasi. Mutu merupakan jaminan dari sebuah lembaga kepada pelanggannya.
Pelangganlah yang akan menentukan apakah lembaga tersebut mutu produknya (barang atau jasa) baik atau buruk. Karena mereka adalah raja, yang dapat memilih dan menentukan barang mana yang akan dibeli atau dimanfaatkan. Untuk itu sebuah lembaga harus menjaga kualitas atau mutu yang telah ada atau meningkatkan agar lebih baik untuk menjaga eksistensi mereka agar tidak di tinggalkan oleh pelanggannya.
Akhir-akhir ini, konsep Manajemen Mutu sangat berkembang dan banyak diterapkan, khususnya dalam dunia pendidikan. Mutu pendidikan (lulusan) tidak hanya ditentukan oleh seorang guru, tetapi oleh seluruh guru, juga pihak personalia sekolah, seperti pengelola dan staf administrasi.
Terdapat empat alasan utama mengapa TQM harus di terapkan di lembaga pendidikan  yaitu :
ü  Pertama,  para pendidik bertanggung jawab terhadap bisnis mereka karena para pendidik merupakan faktor utama bagi peningkatan sekolah.
ü  Kedua, pendidikan membutuhkan proses pemecahan masalah yang peka dan fokus pada identifikasi dan penyelesaian penyebab utama yang menimbulkan masalah tersebut.
ü  Ketiga, organisasi sekolah harus menjadi model organisasi belajar semua organisasi.
ü  Keempat, sangat mungkin bahwa melalui TQM di sekolah-sekolah orang-orang dapat menemukan mengapa sistem pendidikan yang ada saat ini tidak berjalan dengan baik. Penerapan TQM mungkin dapat memberikan sistem yang lebih baik.
Total Quality Management  (Manajemen Mutu Terpadu) merangkum semua pengertian dari konsep tentang kualitas,  karenanya disebut sebagai pengelolaan kualitas secara menyeluruh. TQM menekankan pada personal, etika, budaya, dan juga sistem kualitas yang terarah untuk memastikan komitmen dari setiap anggota organisasi dalam usaha perbaikan yang berkesinambungan.

Dapat disimpulkan Total Quality Management (Manajemen Mutu Terpadu) merupakan suatu pendekatan yang berorientasi pada peningkatan mutu produk yang dihasilkan oleh sebuah lembaga, organisasi untuk kepuasan pelanggan dan untuk mengatasi lingkungan yang terus berubah. sehingga harus ada perbaikan terus menerus yang dilakukan oleh lembaga.
Perbaikan ini bertujuan untuk mengendalikan mutu yang sudah ada serta meningkatkan agar lebih baik lagi. Selain itu untuk menciptakan sebuah mutu atau kualitas, diperlukan komitmen yang kuat dari semua pihak. Terutama dari pemimpin. Juga adanya keterlibatan total dari semua bawahan, melalui pemberdayaan yang terkait dengan perbaikan kinerja mereka agar senantiasa selalu menghasilkan produk yang bermutu.
Menurut Veithzal Rivai dan Sylviana Murni beberapa prinsip dalam penerapan sistem TQM adalah sebagai berikut :
a)    Merupakan Komitmen  pimpinan puncak (top management).
b)    Pengertian dari total yaitu terpadu yang berarti manajemen yang diterapkan melibatkan seluruh aparat lingkungan perusahaan.
c)    Apabila terjadi kekurangan atau kelemahan baik secara sengaja atau tidak sengaja yang sangat berdampak pada menurunnya efesiensi dan efektifitas produksi, secara serius hal ini harus di cermati dan ditangani secara tuntas serta segera dicari titik permasalahannyadan dilakukan perbaikan yang berkelanjutan.
d)    Ditetapkan aturan-aturan kesepakatan yang dijadikan sebagai kebajikan tertulis dan merupakan alat atau tools dalam operasional sistem TQM.
Menurut Edward Sallis ada beberapa konsep tentang mutu diantaranya: [3]
1)    Mutu sebagai konsep absolut. Dalam konsep ini kualitas atau mutu adalah pencapaian standar tertinggi dalam suatu pekerjaan, produk, dan layanan yang tidak mungkin dilampaui.
2)     Mutu sebagai konsep relatif. Dalam konsep ini kualitas atau mutu masih ada peluang untuk peningkatan. Kualitas atau mutu adalah sesuatu yang masih dapat ditingkatkan. Akan tetapi jika dalam tahap peningkatan itu pelaksanaan sebuah pekerjaan telah mencapai standar tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya maka pekerjaan tersebut berkualitas.
3)     Kualitas atau mutu menurut pelanggan. Dalam definisi ini mutu sebagai sesuatu yang memuaskan dan melampaui keinginan dan kebutuhan pelanggan. Peters berpendapat bahwa definisi yang dikemukakan oleh pelanggan sangat penting, karena Peters menemukan kenyataan bahwa pelanggan akan membayar lebih untuk mutu yang baik, tanpa menghiraukan tipe produknya.[4]
Dalam konsep manajemen mutu, ukuran berkualitas tidaknya produk suatu lembaga pendidikan sangat ditentukan oleh produktifitasnya. Artinya, seberapa baik lembaga pendidikan yang bersangkutan mengubah input atau sumber daya menjadi output, produk atau hasil yang berguna sebagai hasil sumber daya.
Berikut adalah Quality control merupakan suatu sistem yang untuk mendeteksi terjadinya penyimpangan kualitas out put yang tidak sesuai dengan standar. Konsep ini berorientasi pada out put untuk memastikan apakah output sesuai dengan standar. Oleh karena itu, konsep  ini menuntut adanya indikator yang pasti dan jelas.
Dalam institusi pendidikan, diperlukan paradigma yang kuat sebagai pola fikir untuk menyaring informasi yang masuk dalam fikiran kita serta manerimanya apabila sesuai serta menolaknya apabila tidak cocok dengan pola fikir tersebut. Prinsip esensial “Total Quality Manajemen” adalah bukan inspeksi, akan tetapi suatu upaya mengerjakan segala sesuatu dengan benar dar sejak awal setiap waktu yang memfokuskan pada spesifikasi yang dimaksudkan oleh pelanggan atau klien. Dengan demikian, standar tersebut direfleksikan dalam realitas yang ada.

       B.   Jaminan kualitas (Quality Assurance)
Quality Assurance adalah suatu proses pengukuran mutu, menganalisis kekurangan yang ditemukan dan membuat kegiatan untuk  meningkatkan penampilan yang diikuti dengan pengukuran mutu kembali untuk menentukan apakah peningkatan telah dicapai. Ia adalah satu- satunya kegiatan yang sistematis, suatu siklus kegiatan yang mempergunakan standar pengukuran.
Penggunaan Quality assurance (jaminan kualitas) mengacu pada kegiatan sistematis di implementasikan dalam sistem mutu sehingga persyaratan kualitas untuk produk atau jasa akan terpenuhi. Ini adalah pengukuran sistematis, dibandingkan dengan standar, pemantauan proses dan umpan balik terkait yang memberikan pencegahan kesalahan. hal ini dapat dibandingkan dengan kontrol kualitas,yang difokuskan pada output proses.
Karena produk utama pendidikan adalah pelayanan (service) dalam pendidikan dibutuhkan jaminan kualitas (Quality Assurance) yang berkaitan dengan pelayanan belajar. Pemastian Mutu (Quality Assurance) adalah seluruh tindakan yang sistematis dan terencana yang diperlukan agar terjadi kepastian dan kepercayaan terhadap mutu produk/jasa yang diberikan.
Aktivitasnya mencakup kegiatan proses, baik internal maupun eksternal termasuk merumuskan kebutuhan pelanggan. Maksud dari Quality assurance ini adalah mengidentifikasi kemajuan dari kualitas. Quality assurance mengevaluasi cost dari proyek secara keseluruhan secara teratur untuk menetapkan anggaran yang keluar relevan dan sesuai dengan standard kualitas.
Penjaminan mutu atau Quality Assurance merupakan istilah yang seringkali didengar dalam dunia industri, krena berhubungan dengan produsen, produk/jasa, dan konsumen sebagai pelanggan. Konsep mutu ini menggambarkan baik buruknya suatu produk/jasa yang dihasilkan yang akan mencerminkan tingginya harga dari produk tersebut, dan tinggi dari produsen yang memasok barang tersebut.

Akan tetapi kini mutu produk/jasa dinilai berdasarkan kepada kepuasan pelanggan yang menggunakan produk/jasa tersebut. Untuk menggambarkan mutu suatu produk/jasa maka diperlukan suatu standar atau criteria yang ditetapkan oleh produsen. Standar ini dibuat berdasarkan hasil penelitian terhadap kebutuhan pelanggan.
Berikut adalah Quality control merupakan suatu sistem yang untuk mendeteksi terjadinya penyimpangan kualitas out put yang tidak sesuai dengan standar. Konsep ini berorientasi pada out put untuk memastikan apakah output sesuai dengan standar. Oleh karena itu, konsep  ini menuntut adanya indikator yang pasti dan jelas.

      C.   Pendekatan Manajemen mutu pendidikan

Pendekatan kualitas terpadu (Total Quality Manajemen) mengembangkan kesehatan organisasi di masa depan dan untuk keberlanjutan institusi, termasuk di institusi pendidikan. Identitas yang jelas, standar yang baik dan penanganan kustumer yang baik adalah ciri-ciri penting dari institusi yang baik.

Institusi perlu untuk menghasilkan pendekatan yang integrative dan koheren terhadap manajemen kualitas yang menggunakan komitmen dan kemauan baik dari staf. Motivasi , keahlian dan antusiasme merupakan tiga hal yang dapat menjamin kualitas, bukan penilaian dan pengawasan.

Salah satu model pendekatan manajemen peningkatan mutu pendidikan adalah mengoptimalkan kekuatan sekolah dalam memberdayakan dirinya dengan didukung oleh masyarakat dan difasilitasi oleh pemerintah. Berkualitasnya dilihat dari ilmu pengetahuan dan teknologinya(aspek logita) serta bermoral dari kemanusiaannya (aspek etika) dan kemampuan daya saing yang tinggi (aspek estetika).


Disamping itu konsep manajemen mutu merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan. Namun pendekatan tersebut hanya dapat dicapai dengan memperhatikan karakteristiknya yaitu:

Ø  Fokus pada pelanggan baik internal maupun eksternal.
Ø  Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas.
Ø  Menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.
Ø   Memiliki komitmen jangka panjang.
Ø  Membutuhkan kerja sama team.
Ø  Memperbaiki proses secara berkesinambungan.

BAB III
PENUTUP
       A.   Kesimpulan
Total Quality Management (Manajemen Mutu Terpadu) merupakan suatu pendekatan yang berorientasi pada peningkatan mutu produk yang dihasilkan oleh sebuah lembaga, organisasi untuk kepuasan pelanggan dan untuk mengatasi lingkungan yang terus berubah. sehingga harus ada perbaikan terus menerus yang dilakukan oleh lembaga.
Quality control merupakan suatu sistem yang untuk mendeteksi terjadinya penyimpangan kualitas out put yang tidak sesuai dengan standar. Konsep ini berorientasi pada out put untuk memastikan apakah output sesuai dengan standar. Oleh karena itu, konsep  ini menuntut adanya indikator yang pasti dan jelas.
Quality Assurance(jaminan kualitas ) adalah suatu proses pengukuran mutu, menganalisis kekurangan yang ditemukan dan membuat kegiatan untuk  meningkatkan penampilan yang diikuti dengan pengukuran mutu kembali untuk menentukan apakah peningkatan telah dicapai. Ia adalah satu- satunya kegiatan yang sistematis, suatu siklus kegiatan yang mempergunakan standar pengukuran.
Salah satu model pendekatan manajemen peningkatan mutu pendidikan adalah mengoptimalkan kekuatan sekolah dalam memberdayakan dirinya dengan didukung oleh masyarakat dan difasilitasi oleh pemerintah. Berkualitasnya dilihat dari ilmu pengetahuan dan teknologinya(aspek logita) serta bermoral dari kemanusiaannya (aspek etika) dan kemampuan daya saing yang tinggi (aspek estetika).

DAFTAR PUSTAKA

Ali Riyadi,Ahmad. Manajemen Mutu Pendidikan. Jogjakarta: 2007.
E. Mulyasa. Menejemen Berbasis Konsep. Remaja Rosda Karya, Bandung :2003.
Umaedi. Manajemen Peningkatan Mutu. Jakarta : Gramedia press,1999.

[1]Umaedi, Manajemen Peningkatan Mutu. 1999. Hal : 45
[2] Ali Riyadi,Ahmad. Manajemen Mutu Pendidikan.(Jogjakarta: 2007), hal: 51
[3] E. Mulyasa. Menejemen Berbasis Konsep. Remaja Rosda Karya, Bandung :2003. Hal : 138

[4]Ibid , Hal :56-57

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel