Makalah Lengakap Konsep dan Pendekatan Manajemen Pendidikan dalam Kajian Manajemen Mutu Pendidikan
Maret 24, 2017
Untuk
lebih memahami konsep manajemen mutu secara komprehensif, kita terlebih dahulu
melihat definisi manajemen dari pendapat beberapa ahli. Secara etimologi, kata
manajemenen berasal dari bahasa inggris yaitu” managemen”yang berarti “ketatalaksanaan,
pimpinan dan pengelolaan”. teruskan membaca pada makalah dibawah.
KATA PENGANTAR
Assalam mu’alaikum wr.wb
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Allah SWT, karena berkat rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Konsep dan Pendekatan dalam
manajemen mutu pendidikan”. Dalam
pembuatan makalah ini banyak terdapat bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada “…………”
selaku dosen pembimbing mata kuliah
Manajemen Mutu Pendidikan.
Penulis sadar bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih banyak kekurangan yang
masih perlu diperbaiki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
dari para pembaca demi perbaikan tugas ini dimasa yang akan datang.
Akhirnya penulis berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Wassalamualaikum.wr.wb
………………………….
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Judul............................................................................................. i
Kata
Pengantar............................................................................................ ii
Daftar
Isi....................................................................................................... iii
BAB
I : Pendahuluan
A. Latar
Belakang................................................................................. 1
B. Rumusan
Masalah........................................................................... 1
C. Tujuan
Penulisan.............................................................................. 1
BAB
II : Pembahasan
A. Pemahaman
(Total
Quality Management)....................................2
B. Pemahaman
dari penjaminan kualitas(Quality
Assurance)........ 6
C. Pendekatan
yang ada dalam manajemen mutu pendidikan.........6
BAB
III : Penutup
Kesimpulan................................................................................................... 9
Daftar
Pustaka............................................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Bagi
setiap institusi, mutu adalah agenda utama dan meningkatkan mutumerupakan tugas
yang paling penting.Mutudalam pandangan seseorang terkadang bertentangan dengan mutu dalam pandangan orang
lain, sehingga tidak aneh jika ada dua pakar yang tidak memiliki kesimpulan
yang sama tentang bagai mana cara menciptakan institusi yang baik. Organisasi-organisasi yang menganggap
serius pencapaian mutu, memahami bahwa sebagian
besar rahasia mutu berakar dari mendengar dan merespon secara simpatik terhadap kebutuhan dan keinginan para pelanggan
dan klien.
Perkembangan
masyarakat yang semakin kompetitif menuntut setiap orang untuk berkompetisi
secara sehat. Demikian halnya dengan sebuah lembaga termasuk lembaga
pendidikan. Kompetisi untuk merebut pasar menuntut setiap lembaga untuk
mengedepankan kualitas dalam proses manajerialnya dan pembelajarannya. Dalam
kaitannya dengan persoalan kualitas ini, sekarang telah berkembang sebuah
pendekatan, khususnya dalam proses menejerial, yaitu apa yang disebut Total Quality Manajemen (TQM).
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa pemahaman dari konsep manajemen mutu pendidikan ( Total
Quality Managemen)?
2. Apa pemahaman dari penjaminan kualitas(Quality Assurance) ?
3. Apa saja Pendekatan yang ada dalam manajemen mutu
pendidikan?
C.
Tujuan
Masalah
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan konsep
manajemen mutu pendidikan.
2. Untuk memahami maksud dari kualitas(Quality Assurance).
3. Untuk mnegetahui pendekatan apa saja yang ada dalam
manjemen mutu pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep
Manajemen Mutu Pendidikan (Total Quality Manajemen)
Untuk lebih memahami
konsep manajemen mutu secara komprehensif, kita terlebih dahulu melihat
definisi manajemen dari pendapat beberapa ahli. Secara etimologi, kata
manajemenen berasal dari bahasa inggris yaitu” managemen”yang berarti “ketatalaksanaan,
pimpinan dan pengelolaan” .
Sedangkan secara
terminologi terdapat banyak definisi yang
berbeda dari para ahli, diantaranya adalah G.R. Terry, mengemukakan
bahwa manajemen mengandung arti proses kegiatan, yakni yang yang di mulai
dengan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan dengan
menggunakan sumber daya manusia.
Berbicara mengenai kualitas atau
mutu (Quality), Secara etimologi dalam kamus Ilmiah popular
mutu dapat diartikan sebagai kualitas,derajat, tingkat. Dan dalam bahasa
Inggris berasal dari kata Quality artinya kualitas. Secara terminology mutu di
definisikan dalam rangka umum, mutu mengandung
makna derajat (tingkat) keunggulan suatu produk (hasil kerja/upaya) baik berupa
barang maupun jasa.[1]
Quality (Mutu) merupakan ide yang dinamis. Makna mutu yang demikian luas juga
sedikit membingungkan pemahaman kita. Akan tetapi beberapa konsekuensi praktis
yang signifikan akan muncul dari perbedaan-perbedaan makna tersebut.[2]
Dapat disimpulkan
bahwa Quality (Mutu) merupakan keunggulan dari sebuah
produk barang atau jasa yang dihasilkan melalui proses kerja yang telah
terencana dengan baik. Mutu atau kualitas merupakan tujuan akhir dari sebuah
proses panjang yang dilakukan oleh organisasi. Mutu merupakan jaminan dari
sebuah lembaga kepada pelanggannya.
Pelangganlah yang
akan menentukan apakah lembaga tersebut mutu produknya (barang atau jasa) baik
atau buruk. Karena mereka adalah raja, yang dapat memilih dan menentukan barang
mana yang akan dibeli atau dimanfaatkan. Untuk itu sebuah lembaga harus menjaga
kualitas atau mutu yang telah ada atau meningkatkan agar lebih baik untuk
menjaga eksistensi mereka agar tidak di tinggalkan oleh pelanggannya.
Akhir-akhir ini,
konsep Manajemen Mutu sangat berkembang dan banyak diterapkan, khususnya dalam
dunia pendidikan. Mutu pendidikan (lulusan) tidak hanya ditentukan oleh seorang
guru, tetapi oleh seluruh guru, juga pihak personalia sekolah, seperti
pengelola dan staf administrasi.
Terdapat empat alasan
utama mengapa TQM harus di terapkan di lembaga pendidikan yaitu :
ü Pertama, para pendidik bertanggung jawab terhadap bisnis
mereka karena para pendidik merupakan faktor utama bagi peningkatan sekolah.
ü Kedua, pendidikan membutuhkan proses pemecahan masalah yang
peka dan fokus pada identifikasi dan penyelesaian penyebab utama yang
menimbulkan masalah tersebut.
ü Ketiga, organisasi sekolah harus menjadi model organisasi
belajar semua organisasi.
ü Keempat, sangat mungkin bahwa melalui TQM di sekolah-sekolah
orang-orang dapat menemukan mengapa sistem pendidikan yang ada saat ini tidak
berjalan dengan baik. Penerapan TQM mungkin dapat memberikan sistem yang lebih
baik.
Total Quality
Management (Manajemen Mutu Terpadu) merangkum semua pengertian dari
konsep tentang kualitas, karenanya
disebut sebagai pengelolaan kualitas secara menyeluruh. TQM menekankan pada personal, etika, budaya, dan
juga sistem kualitas yang terarah untuk memastikan komitmen dari setiap anggota
organisasi dalam usaha perbaikan yang berkesinambungan.
Dapat disimpulkan
Total Quality Management (Manajemen Mutu Terpadu) merupakan suatu pendekatan
yang berorientasi pada peningkatan mutu produk yang dihasilkan oleh sebuah
lembaga, organisasi untuk kepuasan pelanggan dan untuk mengatasi lingkungan
yang terus berubah. sehingga harus ada perbaikan terus menerus yang dilakukan oleh
lembaga.
Perbaikan ini
bertujuan untuk mengendalikan mutu yang sudah ada serta meningkatkan agar lebih
baik lagi. Selain itu untuk menciptakan sebuah mutu atau kualitas, diperlukan
komitmen yang kuat dari semua pihak. Terutama dari pemimpin. Juga adanya
keterlibatan total dari semua bawahan, melalui pemberdayaan yang terkait dengan
perbaikan kinerja mereka agar senantiasa selalu menghasilkan produk yang
bermutu.
Menurut Veithzal Rivai dan Sylviana Murni beberapa
prinsip dalam penerapan sistem TQM adalah sebagai berikut :
a) Merupakan Komitmen pimpinan puncak (top
management).
b) Pengertian dari total yaitu terpadu yang berarti
manajemen yang diterapkan melibatkan seluruh aparat lingkungan perusahaan.
c) Apabila terjadi kekurangan atau kelemahan baik secara sengaja
atau tidak sengaja yang sangat berdampak pada menurunnya efesiensi dan
efektifitas produksi, secara serius hal ini harus di cermati dan ditangani
secara tuntas serta segera dicari titik permasalahannyadan dilakukan perbaikan
yang berkelanjutan.
d) Ditetapkan aturan-aturan kesepakatan yang dijadikan
sebagai kebajikan tertulis dan merupakan alat atau tools dalam operasional
sistem TQM.
Menurut Edward Sallis ada beberapa konsep
tentang mutu diantaranya: [3]
1)
Mutu
sebagai konsep absolut. Dalam konsep ini kualitas atau mutu adalah pencapaian
standar tertinggi dalam suatu pekerjaan, produk, dan layanan yang tidak mungkin
dilampaui.
2)
Mutu
sebagai konsep relatif. Dalam konsep ini kualitas atau mutu masih ada peluang
untuk peningkatan. Kualitas atau mutu adalah sesuatu yang masih dapat
ditingkatkan. Akan tetapi jika dalam tahap peningkatan itu pelaksanaan sebuah
pekerjaan telah mencapai standar tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya maka
pekerjaan tersebut berkualitas.
3)
Kualitas
atau mutu menurut pelanggan. Dalam definisi ini mutu sebagai sesuatu yang
memuaskan dan melampaui keinginan dan kebutuhan pelanggan. Peters berpendapat bahwa definisi yang dikemukakan oleh pelanggan
sangat penting, karena Peters menemukan
kenyataan bahwa pelanggan akan membayar lebih untuk mutu yang baik, tanpa
menghiraukan tipe produknya.[4]
Dalam konsep
manajemen mutu, ukuran berkualitas tidaknya produk suatu lembaga pendidikan
sangat ditentukan oleh produktifitasnya. Artinya, seberapa baik lembaga pendidikan
yang bersangkutan mengubah input atau sumber daya menjadi output, produk atau
hasil yang berguna sebagai hasil sumber daya.
Berikut
adalah Quality
control
merupakan suatu sistem yang untuk mendeteksi terjadinya penyimpangan kualitas out
put yang tidak sesuai dengan standar. Konsep ini berorientasi pada out
put untuk memastikan apakah output sesuai dengan standar. Oleh
karena itu, konsep ini menuntut adanya indikator yang pasti dan jelas.
Dalam institusi
pendidikan, diperlukan paradigma yang kuat sebagai pola fikir untuk menyaring
informasi yang masuk dalam fikiran kita serta manerimanya apabila sesuai serta
menolaknya apabila tidak cocok dengan pola fikir tersebut. Prinsip esensial “Total Quality Manajemen” adalah bukan
inspeksi, akan tetapi suatu upaya mengerjakan segala sesuatu dengan benar dar
sejak awal setiap waktu yang memfokuskan pada spesifikasi yang dimaksudkan oleh
pelanggan atau klien. Dengan
demikian, standar tersebut direfleksikan dalam realitas yang ada.
B. Jaminan kualitas (Quality Assurance)
Quality Assurance
adalah suatu proses pengukuran mutu, menganalisis kekurangan yang ditemukan dan
membuat kegiatan untuk meningkatkan penampilan yang diikuti dengan
pengukuran mutu kembali untuk menentukan apakah peningkatan telah dicapai. Ia
adalah satu- satunya kegiatan yang sistematis, suatu siklus kegiatan yang
mempergunakan standar pengukuran.
Penggunaan Quality assurance (jaminan
kualitas) mengacu pada kegiatan sistematis di implementasikan dalam sistem mutu
sehingga persyaratan kualitas untuk produk atau jasa akan terpenuhi. Ini adalah
pengukuran sistematis, dibandingkan dengan standar, pemantauan proses dan umpan
balik terkait yang memberikan pencegahan kesalahan. hal ini dapat dibandingkan
dengan kontrol kualitas,yang difokuskan pada output proses.
Karena
produk utama pendidikan adalah pelayanan (service) dalam pendidikan dibutuhkan
jaminan kualitas (Quality Assurance)
yang berkaitan dengan pelayanan belajar. Pemastian Mutu (Quality Assurance)
adalah seluruh tindakan yang sistematis dan terencana yang diperlukan agar
terjadi kepastian dan kepercayaan terhadap mutu produk/jasa yang diberikan.
Aktivitasnya
mencakup kegiatan proses, baik internal maupun eksternal termasuk merumuskan
kebutuhan pelanggan. Maksud dari Quality assurance ini adalah mengidentifikasi
kemajuan dari kualitas. Quality assurance mengevaluasi cost dari proyek secara
keseluruhan secara teratur untuk menetapkan anggaran yang keluar relevan dan
sesuai dengan standard kualitas.
Penjaminan
mutu atau Quality Assurance merupakan istilah yang seringkali didengar dalam
dunia industri, krena berhubungan dengan produsen, produk/jasa, dan konsumen
sebagai pelanggan. Konsep mutu ini menggambarkan baik buruknya suatu
produk/jasa yang dihasilkan yang akan mencerminkan tingginya harga dari produk tersebut,
dan tinggi dari produsen yang memasok barang tersebut.
Akan
tetapi kini mutu produk/jasa dinilai berdasarkan kepada kepuasan pelanggan yang
menggunakan produk/jasa tersebut. Untuk menggambarkan mutu suatu produk/jasa
maka diperlukan suatu standar atau criteria yang ditetapkan oleh produsen.
Standar ini dibuat berdasarkan hasil penelitian terhadap kebutuhan pelanggan.
Berikut
adalah Quality
control
merupakan suatu sistem yang untuk mendeteksi terjadinya penyimpangan kualitas out
put yang tidak sesuai dengan standar. Konsep ini berorientasi pada out
put untuk memastikan apakah output sesuai dengan standar. Oleh
karena itu, konsep ini menuntut adanya indikator yang pasti dan jelas.
C. Pendekatan Manajemen mutu pendidikan
Pendekatan kualitas terpadu (Total
Quality Manajemen) mengembangkan kesehatan organisasi di masa depan dan
untuk keberlanjutan institusi, termasuk di institusi pendidikan. Identitas yang
jelas, standar yang baik dan penanganan kustumer yang baik adalah ciri-ciri
penting dari institusi yang baik.
Institusi perlu untuk menghasilkan pendekatan yang integrative dan koheren
terhadap manajemen kualitas yang menggunakan komitmen dan kemauan baik dari
staf. Motivasi , keahlian dan antusiasme merupakan tiga hal yang dapat menjamin
kualitas, bukan penilaian dan pengawasan.
Salah satu model pendekatan manajemen peningkatan mutu pendidikan adalah
mengoptimalkan kekuatan sekolah dalam memberdayakan dirinya dengan didukung
oleh masyarakat dan difasilitasi oleh pemerintah. Berkualitasnya dilihat dari
ilmu pengetahuan dan teknologinya(aspek logita) serta bermoral dari
kemanusiaannya (aspek etika) dan kemampuan daya saing yang tinggi (aspek
estetika).
Disamping itu konsep manajemen mutu merupakan suatu pendekatan dalam
menjalankan usaha yang mencoba memaksimumkan daya saing organisasi melalui
perbaikan terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan.
Namun pendekatan tersebut hanya dapat dicapai dengan memperhatikan
karakteristiknya yaitu:
Ø
Fokus pada pelanggan baik internal maupun eksternal.
Ø
Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas.
Ø
Menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan dan pemecahan
masalah.
Ø
Memiliki komitmen jangka panjang.
Ø
Membutuhkan kerja sama team.
Ø
Memperbaiki proses secara berkesinambungan.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Total Quality Management (Manajemen Mutu Terpadu) merupakan suatu pendekatan
yang berorientasi pada peningkatan mutu produk yang dihasilkan oleh sebuah
lembaga, organisasi untuk kepuasan pelanggan dan untuk mengatasi lingkungan
yang terus berubah. sehingga harus ada perbaikan terus menerus yang dilakukan
oleh lembaga.
Quality control merupakan suatu sistem yang untuk
mendeteksi terjadinya penyimpangan kualitas out put yang tidak sesuai
dengan standar. Konsep ini berorientasi pada out put untuk memastikan
apakah output sesuai dengan standar. Oleh karena itu, konsep ini
menuntut adanya indikator yang pasti dan jelas.
Quality Assurance(jaminan
kualitas ) adalah suatu proses pengukuran mutu, menganalisis kekurangan yang
ditemukan dan membuat kegiatan untuk meningkatkan penampilan yang diikuti
dengan pengukuran mutu kembali untuk menentukan apakah peningkatan telah
dicapai. Ia adalah satu- satunya kegiatan yang sistematis, suatu siklus
kegiatan yang mempergunakan standar pengukuran.
Salah satu model pendekatan manajemen peningkatan mutu pendidikan adalah
mengoptimalkan kekuatan sekolah dalam memberdayakan dirinya dengan didukung
oleh masyarakat dan difasilitasi oleh pemerintah. Berkualitasnya dilihat dari
ilmu pengetahuan dan teknologinya(aspek logita) serta bermoral dari
kemanusiaannya (aspek etika) dan kemampuan daya saing yang tinggi (aspek
estetika).
DAFTAR
PUSTAKA
Ali Riyadi,Ahmad. Manajemen Mutu Pendidikan. Jogjakarta:
2007.
E.
Mulyasa. Menejemen Berbasis Konsep. Remaja Rosda Karya, Bandung :2003.
Umaedi. Manajemen Peningkatan Mutu. Jakarta : Gramedia
press,1999.
[1]Umaedi, Manajemen Peningkatan Mutu.
1999. Hal : 45
[2] Ali Riyadi,Ahmad. Manajemen Mutu
Pendidikan.(Jogjakarta: 2007), hal: 51
[3] E. Mulyasa. Menejemen Berbasis
Konsep. Remaja Rosda Karya, Bandung :2003. Hal : 138
[4]Ibid , Hal :56-57