Artikel Tujuan Ilmu Pendidikan Menurut Para Ahli
Maret 31, 2017
Ahmad Rofiqi, 2017, Tujuan Ilmu Pendidikan Menurut Para Ahli (Ki Hajar Dewantara, KH. Hasyim Asy’ary,
Ibnu Kholdun, Jhon Dewey, Langeveld).
Tulisan ini membahas tentang Tujuan ilmu pendidikan
menurut para ahli dimana Dalam
arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina
kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.
Dalam perkembangannya, istilah pendidikan atau pedagogik berarti
bimbingan atau pertolongan yang di berikan dengan sengaja oleh orang dewasa
agar ia menjadi orang dewasa. Selanjutnya, pendidikan juga dapat diartikan
sebagai usaha manusia yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain
agar mencapai dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih
tinggi dalam arti mental.
Dalam kajian ini, penulis menggunakan pendekatan
kualitatif, yaitu dengan memberikan deskripsi dengan objek kajian dari teks
yang bersangkutan secara teliti, dan
tanpa membuat uraian secara pribadi.
Kata Kunci :
Pendidikan dan Tujuan Pendidikan Menurut Para Ahli (Ki Hajar Dewantara, KH.
Hasyim Asy’ary, Ibnu Kholdun, Jhon Dewey, Langeveld).
PENDAHULUAN
A.
Pengertian
Pendidikan
Pendidikan
adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran untuk peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya dan masyarakat.
Pendidikan
juga dapat diartikan sebagai usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf
hidup atau untuk kemajuan lebih baik. Secara sederhana, jadi Pengertian
pendidikan adalah proses pembelajaran bagi peserta didik untuk dapat mengerti,
paham, dan membuat manusia lebih kritis dalam berpikir.
Pendidikan
dapat diperoleh baik secara Formal dan Non Formal. Pendidikan secara
formal diperoleh dengan mengikuti program-program yang telah direncanakan,
terstruktur oleh suatu insititusi, departemen atau kementrian suatu negara.
Sedangkan pendidikan non formal adalah pengetahuan yang diperoleh dari
kehidupan sehari-hari dari berbagai pengalaman baik yang dialami atau
dipelajari dari orang lain.[1]
B. Tujuan Ilmu Pendidikan Menurut Para
Ahli (Ki
Hajar Dewantara, KH. Hasyim Asy’ary, Ibnu Kholdun, Jhon Dewey, Langeveld).
1.
Pengertian
Pendidikan dan Tujuan Ilmu Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara.
Menurut Ki Hajar Dewantara Pendidikan
adalah “Tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya,
pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu,
agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai
keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya”.[2]
Adapun
Tujuan Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara yaitu sebagai berikut :
a)
untuk
memanusiakan manusia yaitu Bahwa pendidikan adalah usaha bangsa untuk membawa
manusia Indonesia keluar dari kebodohan. Dalam teori konvergensinya, Ki Hajar
Dewantara menyebut bahwa,”kita harus menghindari kehidupan menyendiri,
terisolasi dan mampu menuju kearah pertemuan antar bangsa dan komunikasi antar
negara menuju kemakmuran bersama atas dasar saling menghormati, persamaan hak,
dan kemerdekaan masing-masing. Jelas, tujuan pendidikan adalah untuk
memanusiakan manusia Indonesia yang berpikir merdeka dalam mewujudkan
kemakmuran bersama.
b) Untuk mengajarkan berbagai ilmu
kepada anak didik dengan harapan agar anak bisa menjadi pribadi yang baik dan
sempurna hidupnya yang selaras dengan masyarakat dan alamnya.
c) Untuk mempertahankan sifat baik yang
ada di dalam diri manusia untuk diajarkan ke anak didik sehingga menciptakan
anak didik yang dapat tumbuh secara alami layaknya manusia dengan kebaikan yang
mereka miliki.[3]
2. Pengertian Pendidikan dan Tujuan ilmu Pendidikan
Menurut KH. Hasyim Asy’ary.
Menurut
KH. Hasyim Asy’ary Pendidikan adalah “Bimbingan atau bimbingan secara sadar
oleh pendidik terdapat perkembangan jasmani dan rohani yang terdidik menuju
terbentuknya keperibadian yang utama”.
Adapun
Tujuan Pendidikan Menurut KH. Hasyim Asy’ary yaitu sebagai berikut :
a)
Untuk
menentukan ke mana anak didik akan dibawa dan diarahkan.
b)
Melahirkan
generasi penerus yang cerdas, sehat, tunduk dan patuh terhadap segal perintah
dan larangan dari Tuhan. [4]
3.
Pengertian
Pendidikan dan Tujuan Ilmu Pendidikan Menurut Ibnu Kholdun.
Menurut Ibnu Kholdun Pendidikan adalah “Upaya menolong anak untuk dapat melakukan
tugas hidupnya secara mandiri supaya dapat bertanggung jawab secara susila.
Pendidikan merupakan usaha manusia dewasa dalam membimbing manusia yang belum
dewasa menuju kedewasaan”.
Adapun
Tujuan Pendidikan Menurut Ibnu Kholdun yaitu sebagai berikut :
a)
Untuk
menanamkan kebaikan dalam diri manusia sebagai manusia dan sebagai diri
individu.
b)
Menghasilkan
manusia yang baik.
c)
Menciptakan
manusia yang berakhlak paripurna (insan kamil).[5]
4.
Pengertian
Pendidikan dan Tujuan Ilmu Pendidikan Menurut Jhon Dewey.
Menurut Jhon Dewey Pendidikan merupakan “Suatu proses pengalaman”. Karena
kehidupan merupakan pertumbuhan, maka pendidikan berarti membantu pertumbuhan
batin manusia tanpa dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan adalah proses
penyesuaian pada setiap fase dan menambah kecakapan dalam perkembangan
seseorang melalui pendidikan.
Adapun
Tujuan Pendidikan Menurut Jhon Dewey yaitu sebagai berikut :
a)
Memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas,
benar dan indah untuk kehidupan.
b)
Mengarahkan, memberikan orientasi dan memberikan pedoman ke
arah mana pendidikan diselenggarakan sebaik-baiknya.
c)
Menentukan sasaran ke mana pendidikan itu diarahkan.[6]
5.
Pengertian
Pendidikan dan Tujuan Ilmu Pendidikan Menurut Langeveld.
Menurut
Langeveld Pendidikan adalah “Setiap usaha, pengaruh, perlindungan dan bantuan
yang diberikan kepada anak yang tertuju kepada anak itu, atau lebih tepat
membantu agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri. Pengaruh
itu datangnya dari orang dewasa seperti buku, putaran hidup sehari-hari, dan
sebagainya dan ditujukan kepada orang yang belum dewasa”.[7]
l
Adapun 6 (Enam) Tujuan Pendidikan Menurut Langeveld yaitu
sebagai berikut :
a) Tujuan Umum (Lengkap atau Tujuan
Total)
Tujuan Umum adalah tujuan yang
pada akhirnya akan dicapai oleh pendidik terhadap anak didik. Dan dia yang akan
membawa anak ke arah dewasa dan jasmani.
b)
Tujuan
Khusus (Bagian dari Tujuan Umum)
Tujuan umum tentu saja mempunyai
sifat-sifat yang khusus. Berarti tidak semua anak itu sama dalam menuju ke
tujuan umum (total).
Hal ini tergantung dari beberapa hal
:
·
Tergantung
dari sifat atau bakat dari pada anak didik.
·
Tergantung
dari kemungkinan-kemungkinan yang ada di dalam keluarga itu atau alam sekitar
dari pada anak didik.
·
Tergantung
daripada tujuan kemasyarakatan anak didik.
·
Tergantung
daripada kesanggupan-kesanggupan yang ada pada pendidik.
·
Tergantung
daripada tugas lembaga pendidikan (sekolah, gereja, dan lain-lain).[8]
c)
Tujuan
Insidentil (Tujuan Seketika)
Tujuan Insidentil merupakan tujuan
tersendiri bersifat seketika. Misalnya: Pada suatu ketika pendidik
memanggil anak-anak untuk makan bersama, diusahakan sungguh-sungguh harus
datang. Pada ketika itu mempunyai tujuan supaya anak-anak dapat makan bersama
dengan secara baik-baik.
d)
Tujuan
Sementara
Tujuan Sementara seolah-olah
merupakan tempat berhenti atau tempat istirahat di dalam perjalanannya menuju
ke tujuan umum. Misalnya: belajar berbicara, belajar bersih, dan
lain-lain. Tujuan sementara ini mempunyai hubungan yang erat dengan masa
perkembangan anak, yaitu: waktu kita memberi pelajaran kepada anak harus
mengingat akan masa peka daripada anak tersebut. Umur berapakah anak itu mudah
sekali diberi pelajaran membaca. Dan Seakan-akan waktu pendidik memberi
pelajaran untuk bersih itu tidak ada hubungannya dengan tujuan umum (Total).
Yang sebetulnya sangatlah erat hubungannya. Sebab anak didik akan dapat
bertanggung jawab dan berdiri sendiri apabila tidak diberi pendidikan sementara
tersebut.
e)
Tujuan
Tidak Lengkap
Tujuan tidak lengkap mempunyai
hubungan dengan aspek kepribadian manusia sebagai fungsi kerohanian pada
bidang: etika, keagamaan, estetika, dan sikap sosial daripada orang itu.
f)
Tujuan
Intermerdisir (Tujuan Perantara).
Alat yang sangat bermacam-macam yang
harus dicapai untuk pelaksanaan tehnis dari pada tugas belajar. Misalnya:
membaca, menulis yang terlepas dari tujuan akhir sehingga seolah-olah belajar
mengeja tidak terikat pandangan hidup tertentu.[9]
Dari
Ke enam Tujuan pendidikan menurut Langeveld tersebut dapat kita sederhanakan yaitu
:
1. Mampu untuk membedakan antara yang
baik dan yang buruk.
2. Mampu dan bebas untuk
mengembangkan diri sendiri sesuai dengan pebawaan dan cita-citanya.
3. Mampu untuk berhubunganan
kerjasama dengan orang lain.
4. Mampu membedakan dirinya
dengan orang lain.
PENUTUP
Dari
Paparan Penulis di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa Pendidikan adalah sebagai
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran untuk peserta didik secara aktif dalam mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan Spiritual keagamaan, Pengendalian diri, Kepribadian,
Kecerdasan, Akhlak mulia, serta Keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat. Dan Pendidikan juga dapat diperoleh baik secara Formal dan Non
Formal. Pendidikan secara formal diperoleh dengan mengikuti program-program
yang telah direncanakan, terstruktur oleh suatu insititusi, departemen atau
kementrian suatu negara. Sedangkan pendidikan non formal adalah pengetahuan
yang diperoleh dari kehidupan sehari-hari dari berbagai pengalaman baik yang
dialami atau dipelajari dari orang lain.
Adapun beberapa Tujuan Ilmu
Pendidikan Menurut para ahli dapat disimpulkan yaitu sebagai berikut :
1.
Mampu
untuk membedakan antara yang baik dan yang buruk.
2.
Mampu
dan bebas untuk mengembangkan diri sendiri sesuai dengan pembawaan dan
cita-citanya.
3.
Mampu
untuk berhubunganan kerjasama dengan orang lain.
4.
Mampu
membedakan dirinya dengan orang lain
DAFTAR PUSTAKA
Purwanto,
Ngalim. 2011, Ilmu Pendidikan
Teoretis dan Praktis. Bandung : Rosda Karya.
Hasbullah. 2005, Dasar-dasar Ilmu
Pendidikan. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
Kosim,
Moh. 2006, Pengantar Ilmu Pendidikan.
Pamekasan : Stain Pamekasan Press.
Rohman, Arif. 2009, Memahami
Pendidikan dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Laksbang Mediatama.
Maunah, Binti. 2009, Landasan
Pendidikan. Yogyakarta : Teras.
Tirta Raharja. 2005, Pengantar
Pendidikan, Jakarta : Raneka Cipta.
[1]
Ngalim Purwanto. Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis,
(Bandung : Rosda Karya, 2011). Hlm. 43
[2]
Moh. Kosim. Pengantar Ilmu Pendidikan. (Pamekasan
: Stain Pamekasan Press, 2006). Hlm. 46
[3]
Ibid.
Hlm.
47
[4]
Arif Rohman. Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan. (Yogyakarta:
Laksbang Mediatama, 2009). Hlm. 81
[5]
Maunah. Landasan Pendidikan. (Yogyakarta : Teras, 2009).
Hlm. 27
[6]
Tirta Raharja. Pengantar
Pendidikan, (Jakarta : Raneka Cipta, 2005). Hlm. 36
[7]
Hasbullah. Dasar-dasar
Ilmu Pendidikan, (Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada, 2005). Hlm. 62
[8]
Ibid.
Hlm.
63
[9] Ibid.Hlm.
64-65.