Pengorganisasian pendidikan makalah
Februari 28, 2017
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organisasi adalah sebuah wadah, tempat
atau sistem untuk melakukan kegiatan bersama untuk mencapai tujuan yang di
inginkan. Secara etimologi berasal dari bahasa latin organum yang berarti alat,
sedangkan organizer (bahasa inggris) berarti mengorganisasikan yang menunjukkan
tindakan atau usaha untuk mencapai sesuatu, yang fungsinya adalah untuk
memedukan seluruh sumber-sumber yang ada dalam organisasi.
Adapun
tujuan dan mamfaat organisasi pendidikan adalah
:
a.
Mengatasi keterbatasan kemampuan, kemauan dan sumber daya yang dimiliki dalam mencapai
tujuan pendidikan.
b.
Terciptanya dan efisiensi organisasi dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan,
Efektifitas.
c.
Dapat menjadi wadah pengembangan potensi dan spesialisasi yang dimiliki.
d.
Menjadi tempat pengembangan ilmu pengetahuan.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan pengorganisasian pendidikan ?
2.
Apa tujuan dari organisasi pendidikan ?
3.
Apa manfaat
dari organisasi pendidikan ?
C. Tujuan
Pembahasan
1.
Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari pengorganisasian
pendidikan.
2.
Untuk mengetahui dan memahami tujuan organisasi pendidikan.
3.
Untuk mengetahui dan memahami mamfaat organisasi pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Organisasi Pendidikan
Istilah organisasi secara etimologi berasal dari bahasa latin organum
yang berartialat, sedangkan,
organizer (bahasa inggris) berarti mengorganisasikan yang menunjukkan tindakan
atau usaha untuk mencapai sesuatu. Organizing (pengorganisasian)
menunjukkan sebuah proses untuk mencapai sesuatu.
Organisasi sebagai salah satu fungsi manejemen
sesungguhnya telah banyak didefinisikan oleh para ahli.
a.
Organisasi sebagai wadah yang memungkinkan masyarakat
dapat meraih hasil yang sebelumnya tidak dapat dicapai oleh individu secara
sendiri sendiri.[1]
b.
Organisasi sebagai kesatuan (entity)
sosial yang di kridinasikan secara sadar dengan sebuah batasan yang
relative dapat di identivikasi, yang bekerja atas dasar yang relative terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.[2]
c.
Organisasi adalah
setiap bentuk persekutuan
antara dua orang atau lebih yang bekerja sama serta secara formal terikat dalam
rangka pencapaian suatu tjuan yang telah ditentukan dalam ikatan mana terdapat
seseorang atau beberapa orang yang disebut atasan dan seorang/kelompok orang
yang disebut “bawahan”.[3]
d.
Organisasi adalah
struktur tata pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara
sekelompok orang-orang pemegang posisi yang bekerja sama
secara tertentu untuk bersama-sama mencapai suatu tujuan
tertentu.[4]
Sementara itu pengertian pengorganisasian menurut para ahli adalah:
a.
Pengertian pengorganisasian
atas empat hal yaitu:
1.
Pengorganisasian ialah penentuan sumber daya dan kegiatan yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi.
2.
Proses perencanaan dan pengembangan suatu organisasi yang akan dapat
membawa hal-hal tersebut kearah tujuan.
3.
Penugasan tanggung jawab tertentu.
4.
Pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk
melaksanakan tugas-tugasnya.[5]
b.
Pengorganisasian adalah sebagai suatu proses untuk menentukan mengelompokkan tugas dan
pengaturan secara bersama aktivitas untuk mencapai tujuan,
Menentukan orang-orang yang akan melakukan aktivitas,
menetapkan wewenang yang dapat didelegasikan kepada
setiap individu yang akan melaksanakan aktivitas tersebut.[6]
c.
Pengorganisasian adalah
menyusun hubungan prilaku yang efektif antar personalia,
sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien dan
memperoleh keputusan pribadi dalam melaksanakan tugas dalam situasi lingkungan
yang ada guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu.
Sementara hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
langkah-langkah pengorganisasian
adalah sebagai
berikut:
1.
Memahami tujuan institusional.
2.
Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang diperlukan dalam usaha mencapai
tujuan institusional.
3.
Kegiatan yang sejenis dikelompokkan dalam satu unit kerja.
4.
Menetapkan fungsi, tugas, wewenang, tanggung
jawab setiap unit kerja.
5.
Menetapkan personal (jumlah dan kualifikasi)
setiap unit kerja menenyakan hubungan kerja antar unit kerja.[7]
Dari beberapa pengertian
tersebut dapat dikatakan, organisasi
adalah sebuah wadah, tempat
atau system untuk melakukan kegiatan bersama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Sedangkan pengorganisasian merupakan proses pembentukan
wadah/system dan penyusunan anggota dalam bentuk struktur organisasi untuk
mencapai
tujuan organisasi. Fungsi pengorganisasian adalah untuk memadukan seluruh
sumber-sumber yang ada dalam organisasi, baik sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya
kearah tercapainya tujuan pendidikan melalui pengorganisasian,
Seluruh sumber daya pendidikan (educational resources)
baik berupa manusia maupun material diatur dan di
padukan sedemikian rupa agar tujuan pendidikan dapat
tercapai secara efektif dan efisien. Pengorganisasian lebih menunjuk pada processof
organization, yaitu
kegiatan penyusunan atau pengalokasian pekerjaan orang-orang dan benda-benda agar dapat di
dayagunakan untuk pencapaian tujuan organisasi.
Pengertian pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan
seseorang kepada orang lain untuk mengembangkan
potensi yang di milikinya
dengan jalan membimbing, membina
dan melatih agar terjadi perubahan prilaku yang lebih baik.
Sedangkan menurut para ahli pendidikan adalah sebagai
berikut:
a. pendidikan adalah:
1.
Proses seseorang mengembangkan kemampuan, sikap dan tingkah laku lainnya dalam masyarakat tempat
mereka hidup.
2.
Proses sosial yang terjadi pada orang yang dihadapkan pada pengaruh
lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang dateng dari sekolah) sehingga mereka dapat memperoleh perkembamgan
kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimal.
Pendidikan dipengaruhi oleh lingkungan atas individu
untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang sifatnya permanen dalam tingkah
laku,
pikiran dan sikapnya.[8]
b.
Menurut KBBI, pendidikan
adalah proses mengubah sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (proses
perbuatan dan cara mendidik)[9]
Jika dikaitkan dengan dengan pendidikan (organisasi pendidikan). Organisasi adalah tempat untuk melakukan aktivitas
pendidikan untuk mencapai tujuan pendidiklan yang di
inginkan. Sedangkan pengorganisasian pendidikan adalah sebuah
proses pembentukan tempat atau system dalam rangka melakukan kegiatan
kependidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.
Unsur-unsur dasar yang membentuk sebuah organisasi adalah
sebagai berikut :
1.
Adanya tujuan bersama. Organisasi mensyaratkan sesuatu yang akan
diinginkan,biasanya terumuskan dalam visi,misi,target dan tujuan.
Tujuan inilah yang menyatukan berbagai unsur dalam
organisasi.
2.
Adanya kerja sama dua orang atau lebih.organisasi terbentuk karena adanya kerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan
bersama.
3.
Adanya pembagian tugas, untuk afektivitas,efesiensi,dan produktivitas
organisasi dibutuhkan pembagian tugas.
4.
Adanya kehendak untuk bekerja sama.anggota organisasi mempunyai kemauan/kehendak
untuk bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Berdasarkan beberapa
definisi pengorganusasian tersebut diatas maka di dalam pengorganisasian program-program pendidikan.terkandung dua hal pokok yang harus di
perhatikan dan di laksanakan, yaitu: (a.) Penetapan
struktur organisasi dan pembagian tugas. (b) Penetapan wewenang dan tanggung jawab bagi pimpinan dan seluruh personel yang
terlibat dalam organisasi.[10]
a) Struktur Organisasi
Robbins
dalam Fattah menyatakan
suatu struktur organisasi menetapkan bagaimana tugas pekerjaan dibagi,
di kelompokan dan di korganisasikan
secara formal. Pada
struktur organisasi tergambar posisi kerja, pembagian kerja, jenis kerja yang harus dilakukan,
hubungan atasan dan bawahan,
kelompok, komponen atau bagian, tingkat manajemen dan saluran komonikasi.
Dengan demikian, struktur organisasi pelatihan struktur organisasi
pelatihan juga membagi kerja dalam kegiatan pelatihan termasuk pengaturan
pelimpahan.
b)
Wewenang dan tanggung jawab
Wewenang
(otoritas) mengacu pada hak hak yang inheren (tertanam) dalam posisi
manajerial untuk memberi perintah dan mengharapkan perintah itu dipatuhi.
Lebih lanjut robbins dalam Fattah juga menyatakan bahwa tanggung jawap
merupakan kewajiban seseorang dalam melakukan fungsinya. Dengan demikian,
pengorganisasian dapat di maknai sebagai suatu proses menentukan system dan prosedur kerja sesuai
tugas masing-masing pembagian wewenang untuk melaksanakan suatu pekerjaan dapat
di pahami sebagai bagian dari strategi menggerakkan sumber daya organisasi
pendidikan pada setiap jenjang dan struktur organisasi untuk dapat berperan
meningkatkan kapasitas pelayanan pendidikan bagi masyarakat. Proses
mengorganisir sumber daya pendidikan dimaksudkan untuk mendorong peningkatan
kemampuan masing-masing
induvidu dan penyelenggaraan pendidikan, agar dapat bekerja secara profesional
dan bertanggung jawab untuk meningkatkan mutu pendidikan.[11]
B. Aspek-aspek Organisasi
Aspek-aspek dalam organisasi
adalah komponen yang harus ada dalam suatu organisasi.
Keberadaan komponen ini sebagai pilar dari suatu organisasi. artinya, jika
salah satu komponen organisasi tidak berfungsi, maka organisasi akan berjalan
pincang atau sama sekali tidak berfungsi dalam pandangan system organisasi
mengalami entrophy, yaitu kondisi dimana organisasi di katagorikan hancur.
organisasi setidaknya harus
memiliki empat komponen utama yaitu: mission (misi), goals (tujuan), objectives
(sasaran), dan behavior (prilaku).
c.
Mission adalah alas an utama keberadaan suatu organisasi.
d.
Goals adalah tujuan-tujuan umum/tujuan divisi-divisi fungsional
organisasi yang di hubungkan
dengan stakeholder organisasi.
e.
Objective adalah hasil yang spesifik, terukur dan terikat dengan tujuan
f.
Behavior adalah hal yang mengacu pada produktivitas dari tugas-tugas rutin
pegawai pertanggung jawaban prilaku dalam pencapaian tujuan merupakan fungsi
personalia, dalamn
kebanyakan desain organisasi formal, komonikasi berada diantara prilaku dan tujuan.[12]
Keberadaan suatu organisasi tidak akan lepas dari empat komponen diatas.
Jika suatu organisasi tidak memiliki sasaran yang harus
dicapai oleh setiap orang dalam organisasi, maka mereka akan kebingungan mengenai apa dan bagaimana prilaku yang
harus dimunculkan oleh pegawai. Jika suatu organisasi tidak memiliki misi yang harus dilakukan
maka orang-orang dalam organisasi akan kebingungan mengenai tujuan apa yang
harus dicapai oleh organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa empat komponen organisasi tersebut saling terikat satu sama
lain. Sehingga
tidak akan berfungsi suatu organisasi jika salah satu komponennya hilang.[13]
C. Tujuan Dan Manfaat Organisasi Pendidikan
Pendidikan sebagai sebuah
organisasi harus dikelola sedemikian rupa agar aktifitas pelaksanaan program
pendidikan dapat berjalan secara efektif, efisien, dan produktif, Untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Dengan demikian, diantara tujuan dan mamfaat organisasi pendidikan
adalah sebagai berukut:
1.
Mengatasi keterbatasan kemampuan,kemauan dan sumber daya yang dimiliki
dalam mencapai tujuan pendidikan.
2.
Terciptanya efektifitas dan efisiensi organisasi dalam rangka mencapai
tujuan pendidikan.
3.
Dapat menjadi wadah pengembangan potensi dan spesialisasi yang dimiliki.
4.
Menjadi tempat pengembangan ilmu pengetahuan.[14]
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengorganisasian pendidikan adalah sebuah proses pembentukan
tempat atau sistem dalam rangka melakukan kegiatan pendidikan untuk mencapai
tujuan pendidikan yang di inginkan. Tujuan dan manfaat Organisasi adalah mengatasi
keterbatasan kemampuan, kemauan dan sumber daya yang dimiliki dalam mencapai
tujuan pendidikan, terciptanya efektifitas dan efisiensi organisasi dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan, dapat menjadi wadah pengembangan potensi dan
spesialisasi yang dimiliki, menjadi tempat pengembangan ilmu pengetahuan.
B. Saran
Teriring doa’
semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Dan kami juga memohon koreksi
dari pembaca (dosen) baik dalam bentuk saran, kritikan maupun sanggahan yang
dapat membangun kinerja kami yang akan datang akan lebih baik, meskipun jauh
dari kesempurnaan, karena kesempurnaan hanyalah milik sang pencipta.
DAFTAR
PUSTAKA
Amtu, Omsimus. Manejemen Pendidikan di Era Otonomi Daerah, Bandung
: Alfabeta 2011.
Kurniawan, Didin. Machali,
Imam. Manajemen Pendidikan Prinsip Pengolaan
Pendidikan, Djokjakarta : Ar-Rus Media. 2012.
Muhaimi. Sutiah, Manajemen Pendidikan Aplikasinya Dalam
Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah.
Rochaety, Eti. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, Jakarta
: PT. Bumi Aksara. 2005
[1] Gibson at.al
[2] robbins
[3] Sondang P.siagian
[4]Didin Kurniawan, Imam
machali, Manajemen Pendidikan Prinsip
Pengolaan Pendidikan (Djokjakarta : Ar-Rus Media. 2012) hlm 239
[5] handoko
[6] hasibuan
[7]Omsimus Amtu,Manejemen Pendidikan di Era Otonomi Daerah, (Bandung
: Alfabeta 2011) hlm 29
[8] Good Carter
[9]Eti Rochaety, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, (Jakarta
: PT. Bumi Aksara. 2005) hlm 6
[10] Didin kurniawan, Imam
machali, Manajemen Pendidikan Prinsip
Pengolaan Pendidikan (Djokja karta : Ar-Rus Media. 2012) hlm 241
[11] Ibid, hlm 36
[12] O’connor, T
[13]Muhaimi, Sutiah, Manajemen Pendidika Aplikasinya Dalam
Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah, hlm 261
[14]Didin Kurniawan, Imam Machali,
Manajemen Pendidikan Prinsip Pengolaan
Pendidikan (Djokjakarta: Ar-Rus
Media 2012), hlm 241