Pengorganisasian pendidikan makalah


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Organisasi adalah sebuah wadah, tempat atau sistem untuk melakukan kegiatan bersama untuk mencapai tujuan yang di inginkan. Secara etimologi berasal dari bahasa latin organum yang berarti alat, sedangkan organizer (bahasa inggris) berarti mengorganisasikan yang menunjukkan tindakan atau usaha untuk mencapai sesuatu, yang fungsinya adalah untuk memedukan seluruh sumber-sumber yang ada dalam organisasi.
Adapun tujuan dan mamfaat organisasi pendidikan adalah :
a.    Mengatasi keterbatasan kemampuan, kemauan dan sumber daya yang dimiliki dalam mencapai tujuan pendidikan.
b.    Terciptanya dan efisiensi organisasi dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, Efektifitas.
c.    Dapat menjadi wadah pengembangan potensi dan spesialisasi yang dimiliki.
d.   Menjadi tempat pengembangan ilmu pengetahuan.

B.  Rumusan Masalah
1.    Apa yang dimaksud dengan pengorganisasian pendidikan ?
2.    Apa tujuan dari organisasi pendidikan ?
3.    Apa manfaat dari organisasi pendidikan ?

C.  Tujuan Pembahasan
1.    Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari pengorganisasian pendidikan.
2.    Untuk mengetahui dan memahami tujuan organisasi pendidikan.
3.    Untuk mengetahui dan memahami mamfaat organisasi pendidikan.



BAB II
PEMBAHASAN

     A.    Pengertian Organisasi Pendidikan
Istilah organisasi secara etimologi berasal dari bahasa latin organum yang berartialat, sedangkan, organizer (bahasa inggris) berarti mengorganisasikan yang menunjukkan tindakan atau usaha untuk mencapai sesuatu. Organizing (pengorganisasian) menunjukkan sebuah proses untuk mencapai sesuatu. Organisasi sebagai salah satu fungsi manejemen sesungguhnya telah banyak didefinisikan oleh para ahli.
a.    Organisasi sebagai wadah yang memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya tidak dapat dicapai oleh individu secara sendiri sendiri.[1]
b.    Organisasi sebagai kesatuan (entity) sosial yang di kridinasikan secara sadar dengan sebuah batasan yang relative dapat di identivikasi, yang bekerja atas dasar yang relative terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.[2]
c.    Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja sama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tjuan yang telah ditentukan dalam ikatan mana terdapat seseorang atau beberapa orang yang disebut atasan dan seorang/kelompok orang yang disebut “bawahan”.[3]
d.   Organisasi adalah struktur tata pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang-orang pemegang posisi yang bekerja sama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai suatu tujuan tertentu.[4]

Sementara itu pengertian pengorganisasian menurut para ahli adalah:
a.    Pengertian pengorganisasian atas empat hal yaitu:
1.    Pengorganisasian ialah penentuan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi.
2.    Proses perencanaan dan pengembangan suatu organisasi yang akan dapat membawa hal-hal tersebut kearah tujuan.
3.    Penugasan tanggung jawab tertentu.
4.    Pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya.[5]
b.    Pengorganisasian adalah sebagai suatu proses untuk menentukan  mengelompokkan tugas  dan pengaturan secara bersama aktivitas untuk mencapai tujuan, Menentukan orang-orang yang akan melakukan aktivitas, menetapkan wewenang yang dapat didelegasikan kepada setiap individu yang akan melaksanakan aktivitas tersebut.[6]
c.    Pengorganisasian adalah menyusun hubungan prilaku yang efektif antar personalia, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien dan memperoleh keputusan pribadi dalam melaksanakan tugas dalam situasi lingkungan yang ada guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Sementara hal-hal yang perlu diperhatikan dalam langkah-langkah pengorganisasian adalah sebagai berikut:
1.    Memahami tujuan institusional.
2.    Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang diperlukan dalam usaha mencapai tujuan institusional.
3.    Kegiatan yang sejenis dikelompokkan dalam satu unit kerja.
4.    Menetapkan fungsi, tugas, wewenang, tanggung jawab setiap unit kerja.
5.    Menetapkan personal (jumlah dan kualifikasi) setiap unit kerja menenyakan hubungan kerja antar unit kerja.[7]
Dari beberapa pengertian tersebut dapat dikatakan, organisasi adalah sebuah wadah, tempat atau system untuk melakukan kegiatan bersama untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Sedangkan pengorganisasian merupakan proses pembentukan wadah/system dan penyusunan anggota dalam bentuk struktur organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Fungsi pengorganisasian adalah untuk memadukan seluruh sumber-sumber yang ada dalam organisasi, baik sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya kearah tercapainya tujuan pendidikan melalui pengorganisasian, Seluruh sumber daya pendidikan (educational resources) baik berupa manusia maupun material diatur dan di padukan sedemikian rupa agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Pengorganisasian lebih menunjuk pada processof organization, yaitu kegiatan penyusunan atau pengalokasian pekerjaan orang-orang dan benda-benda agar dapat di dayagunakan untuk pencapaian tujuan organisasi.
Pengertian pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan seseorang kepada orang lain untuk mengembangkan potensi yang di milikinya dengan jalan membimbing, membina dan melatih agar terjadi perubahan prilaku yang lebih baik. Sedangkan menurut para ahli pendidikan adalah sebagai berikut:
a.    pendidikan adalah:
1.    Proses seseorang mengembangkan kemampuan, sikap dan tingkah laku lainnya dalam masyarakat tempat mereka hidup.
2.    Proses sosial yang terjadi pada orang yang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang dateng dari sekolah) sehingga mereka dapat memperoleh perkembamgan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimal. Pendidikan dipengaruhi oleh lingkungan atas individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang sifatnya permanen dalam tingkah laku, pikiran dan sikapnya.[8]
b.    Menurut KBBI, pendidikan adalah proses mengubah sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (proses perbuatan dan cara mendidik)[9]
Jika dikaitkan dengan dengan pendidikan (organisasi pendidikan). Organisasi adalah tempat untuk melakukan aktivitas pendidikan untuk mencapai tujuan pendidiklan yang di inginkan. Sedangkan pengorganisasian pendidikan adalah sebuah proses pembentukan tempat atau system dalam rangka melakukan kegiatan kependidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.
Unsur-unsur dasar yang membentuk sebuah organisasi adalah sebagai berikut :
1.    Adanya tujuan bersama. Organisasi mensyaratkan sesuatu yang akan diinginkan,biasanya terumuskan dalam visi,misi,target dan tujuan. Tujuan inilah yang menyatukan berbagai unsur dalam organisasi.
2.    Adanya kerja sama dua orang atau lebih.organisasi terbentuk karena adanya kerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama.
3.    Adanya pembagian tugas, untuk afektivitas,efesiensi,dan produktivitas organisasi dibutuhkan pembagian tugas.
4.    Adanya kehendak untuk bekerja sama.anggota organisasi mempunyai kemauan/kehendak untuk bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Berdasarkan beberapa definisi pengorganusasian tersebut diatas maka di dalam pengorganisasian program-program pendidikan.terkandung dua hal pokok yang harus di perhatikan dan di laksanakan, yaitu: (a.) Penetapan struktur organisasi dan pembagian tugas. (b) Penetapan wewenang dan tanggung jawab bagi pimpinan dan seluruh personel yang terlibat dalam organisasi.[10]


a)    Struktur Organisasi
Robbins dalam Fattah menyatakan suatu struktur organisasi menetapkan bagaimana tugas pekerjaan dibagi, di kelompokan dan di korganisasikan secara formal. Pada struktur organisasi tergambar posisi kerja, pembagian kerja, jenis kerja yang harus dilakukan, hubungan atasan dan bawahan, kelompok, komponen atau bagian, tingkat manajemen dan saluran komonikasi. Dengan demikian, struktur organisasi pelatihan struktur organisasi pelatihan juga membagi kerja dalam kegiatan pelatihan termasuk pengaturan pelimpahan.
b)   Wewenang dan tanggung jawab
Wewenang (otoritas) mengacu pada hak hak yang inheren (tertanam) dalam posisi manajerial untuk memberi perintah dan mengharapkan perintah itu dipatuhi. Lebih lanjut robbins dalam Fattah juga menyatakan bahwa tanggung jawap merupakan kewajiban seseorang dalam melakukan fungsinya. Dengan demikian, pengorganisasian dapat di maknai sebagai suatu proses menentukan system dan prosedur kerja sesuai tugas masing-masing pembagian wewenang untuk melaksanakan suatu pekerjaan dapat di pahami sebagai bagian dari strategi menggerakkan sumber daya organisasi pendidikan pada setiap jenjang dan struktur organisasi untuk dapat berperan meningkatkan kapasitas pelayanan pendidikan bagi masyarakat. Proses mengorganisir sumber daya pendidikan dimaksudkan untuk mendorong peningkatan kemampuan masing-masing induvidu dan penyelenggaraan pendidikan, agar dapat bekerja secara profesional dan bertanggung jawab untuk meningkatkan mutu pendidikan.[11]

      B.     Aspek-aspek Organisasi
Aspek-aspek dalam organisasi adalah komponen yang harus ada dalam suatu organisasi. Keberadaan komponen ini sebagai pilar dari suatu organisasi. artinya, jika salah satu komponen organisasi tidak berfungsi, maka organisasi akan berjalan pincang atau sama sekali tidak berfungsi dalam pandangan system organisasi mengalami entrophy, yaitu kondisi dimana organisasi di katagorikan hancur.
organisasi setidaknya harus memiliki empat komponen utama yaitu: mission (misi), goals (tujuan), objectives (sasaran), dan behavior (prilaku).
c.    Mission adalah alas an utama keberadaan suatu organisasi.
d.   Goals adalah tujuan-tujuan umum/tujuan divisi-divisi fungsional organisasi yang di hubungkan dengan stakeholder organisasi.
e.    Objective adalah hasil yang spesifik, terukur dan terikat dengan tujuan
f.     Behavior adalah hal yang mengacu pada produktivitas dari tugas-tugas rutin pegawai pertanggung jawaban prilaku dalam pencapaian tujuan merupakan fungsi personalia, dalamn kebanyakan desain organisasi formal, komonikasi berada diantara prilaku dan tujuan.[12]
Keberadaan suatu organisasi tidak akan lepas dari empat komponen diatas. Jika suatu organisasi tidak memiliki sasaran yang harus dicapai oleh setiap orang dalam organisasi, maka mereka akan kebingungan mengenai apa dan bagaimana prilaku yang harus dimunculkan oleh pegawai. Jika suatu organisasi tidak memiliki misi yang harus dilakukan maka orang-orang dalam organisasi akan kebingungan mengenai tujuan apa yang harus dicapai oleh organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa empat komponen  organisasi tersebut saling terikat satu sama lain. Sehingga tidak akan berfungsi suatu organisasi jika salah satu komponennya hilang.[13]

C.  Tujuan Dan Manfaat Organisasi Pendidikan
Pendidikan sebagai sebuah organisasi harus dikelola sedemikian rupa agar aktifitas pelaksanaan program pendidikan dapat berjalan secara efektif, efisien, dan produktif, Untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan demikian, diantara tujuan dan mamfaat organisasi pendidikan adalah sebagai berukut:
1.    Mengatasi keterbatasan kemampuan,kemauan dan sumber daya yang dimiliki dalam mencapai tujuan pendidikan.
2.    Terciptanya efektifitas dan efisiensi organisasi dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
3.    Dapat menjadi wadah pengembangan potensi dan spesialisasi yang dimiliki.
4.    Menjadi tempat pengembangan ilmu pengetahuan.[14]


BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Pengorganisasian  pendidikan adalah sebuah proses pembentukan tempat atau sistem dalam rangka melakukan kegiatan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan yang di inginkan. Tujuan dan manfaat Organisasi adalah mengatasi keterbatasan kemampuan, kemauan dan sumber daya yang dimiliki dalam mencapai tujuan pendidikan, terciptanya efektifitas dan efisiensi organisasi dalam rangka mencapai tujuan pendidikan, dapat menjadi wadah pengembangan potensi dan spesialisasi yang dimiliki, menjadi tempat pengembangan ilmu pengetahuan.

B.  Saran
Teriring doa’ semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca. Dan kami juga memohon koreksi dari pembaca (dosen) baik dalam bentuk saran, kritikan maupun sanggahan yang dapat membangun kinerja kami yang akan datang akan lebih baik, meskipun jauh dari kesempurnaan, karena kesempurnaan hanyalah milik sang pencipta.


DAFTAR PUSTAKA

Amtu, Omsimus. Manejemen Pendidikan di Era Otonomi Daerah, Bandung : Alfabeta 2011.
Kurniawan, Didin. Machali, Imam. Manajemen Pendidikan Prinsip Pengolaan Pendidikan, Djokjakarta : Ar-Rus Media. 2012.
Muhaimi. Sutiah, Manajemen Pendidikan Aplikasinya Dalam Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah.
Rochaety, Eti. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, Jakarta : PT. Bumi Aksara. 2005



[1] Gibson at.al
[2] robbins
[3] Sondang P.siagian
[4]Didin Kurniawan, Imam machali, Manajemen Pendidikan Prinsip Pengolaan Pendidikan (Djokjakarta : Ar-Rus Media. 2012) hlm 239
[5] handoko
[6] hasibuan
[7]Omsimus Amtu,Manejemen Pendidikan di Era Otonomi Daerah, (Bandung : Alfabeta 2011) hlm 29
[8] Good Carter
[9]Eti Rochaety, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, (Jakarta : PT. Bumi Aksara. 2005) hlm 6
[10] Didin kurniawan, Imam machali, Manajemen Pendidikan Prinsip Pengolaan Pendidikan (Djokja karta : Ar-Rus Media. 2012) hlm 241
[11] Ibid, hlm 36
[12] O’connor, T
[13]Muhaimi, Sutiah, Manajemen Pendidika Aplikasinya Dalam Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah, hlm 261
[14]Didin Kurniawan, Imam Machali, Manajemen Pendidikan Prinsip Pengolaan Pendidikan (Djokjakarta:  Ar-Rus Media 2012), hlm 241

Berlangganan update artikel terbaru via email:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel